Ada Peran Disertir Dibalik Hujan Granat di Papua
D'On, Nduga (Papua),- Aparat gabungan di Kabupaten Nduga, Papua dalam kondisi siaga satu. Hal itu lantaran kelompok kriminal bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya telah masuk ke perkotaan
Meski KKB masuk kota, kondisi Nduga secara keseluruhan kondusif.
"Aktivitas warga normal, tetapi anggota di setiap pos keamanan siaga mengantisipasi aksi susulan KKB," ujar Kapolres Nduga AKBP I Komang Budiartha pada Minggu (27/3) siang WIT.
AKBP Komang menyebutkan saat ini belum ada rencana aparat mengejar kelompok Egianus. "Untuk kejar-kejaran tidak ada, saat ini kami lebih soft. Kalau mereka beraksi, kami bertindak," terangnya.
Terkait penyerangan Egianus cum suis pada Sabtu (26/3) sore, Komang menduga ada peran salah desertir TNI. "Beberapa tahun ini Egianus cs. tidak beraksi. Namun, berdasarkan hasil monitoring, ada satu pecatan (desertir) TNI yang bergabung dengan mereka, sehingga berani kembali beraksi," kata AKBP Komang.
Sebelumnya, dua prajurit TNI AL, yakni Letda Muhammad Iqbal dan Pratu Wison Anderson Here gugur setelah Pos Satgas Marinir Perikanan Quari Bawah diserang kelompok Egianus Kogoya.
Egianus dan kawan-kawan dilaporkan menyerang membabi buta, menghujani pos marinir dengan granat. Selain Letda Iqbal dan Pratu Anderson, ada delapan prajurit TNI lainnya yang mengalami luka serius dan harus mendapatkan perawatan medis.
Iqbal merupakan perwira muda marinir TNI AL lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 63 yang dilantik Presiden Jokowi pada 2018 bersama 102 orang rekannya.
Dia gugur dengan kondis lengan tangan kanan nyaris putus.
(mcr30/jpnn)
#KKB #Teroris #Penyerangan