Bacaan Doa Itikaf di Masjid yang Bisa Dibaca dengan Mudah
Dirgantaraonline.co.id,- Itikaf di masjid mempunyai banyak keutamaan dan kemuliaan. Ibadah ini dilakukan pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Berikut ini adalah bacaan doa itikaf di masjid yang bisa dibaca dengan mudah dan khusuk saat menjalankannya.
Dikutip dari buku I`tikaf, Qiyamul Lail, Shalat `Ied dan Zakat al-Fithr, Isnan Ansory, Lc, MA (2020:69), kemuliaan 10 hari terakhir di bulan Ramadan, adalah saatnya melakukan itikaf. Untuk kesempurnaan ibadah, sebaiknya itikaf dilakukan di masjid.
Sebelum melaksanakan ibadah tersebut, diwajibkan untuk membaca doa niat itikaf sebagai berikut.
Nawaitul i’tikaafa fii haadzal masjidi lillaahi ta’aalaa
(Aku niat i’tikaf di masjid ini karena Allah Ta’ala)
Fungsi dari niat beri’tikaf antara lain untuk menegaskan perbedaan ibadah itikaf dengan ngobrol di masjid. Orang yang sekadar duduk menghabiskan waktu di masjid, statusnya berbeda dengan orang yang niatnya hendak beritikaf.
Meskipun keduanya sama-sama duduk mengobrol, yang satu mendapat pahala itikaf, yang lain tidak mendapat pahala itikaf.
Jumhur ulama menyepakati bahwa ada empat rukun yang harus dipenuhi dalam ibadah itikaf.
Yang pertama mu’takif atau orang yang beri’tikaf.
Kedua, niat beritikaf
ketiga, tempat I’tikaf (mu’takaf fihi)
dan keempatnya adalah menetap di dalam masjid.
Adapun syarat beritikaf adalah
membaca bacaan doa niat
suci dari hadats besar
berakal, Apabila di tengah menjalankan itikaf, dia menjadi gila maka batal I’tikafnya.
Berdiam diri minimal seukuran tuma’ninah solat lebih sedikit (sekitar 5 detik)
Berada di dalam masjid.
Hal yang diperbolehkan selama itikaf:
Makan dan minum secara umum diperbolehkan oleh para ulama untuk dilakukan di dalam masjid. Jadi, sebaiknya membawa bekal secukupnya untuk mengatasi lapar dan haus selama ibadah ini berlangsung.
Tidur di masjid juga diperbolehkan ketika kita beribadah itikaf di masjid. Tidur tidak membatalkan itikaf sebagaimana tidur tidak membatalkan puasa.Asal selama itikaf bukan tidur melulu ya..
Berbicara atau diam. Baik berbicara maupun diam keduanya diizinkan saat kita beribadah itikaf. Kita bisa mengaji, berdzikir, atau bermuhasabah. Perlu dicatat bahwa itikaf bukanlah bertapa seperti yang dilakukan para biksu dalam kuilnya.
Memakai parfum dan perhiasan diperbolehkan saat kita itikaf. Pada dasarmya memnag ad aperintah untuk mengenakan parfum dan perhiasan ketika masuk dan berada di masjid. Catatan boleh digunakan asal cukup, tidak berlebihan.
(SU/IJ)
#DoaItikaf #Itikaf #Ramadan