Breaking News

Cari Makan Untuk Sahur, Pelajar di Yogyakarta Tewas Dihantam Benda Tajam

D'On, Yogyakarta,- Seorang pelajar SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta bernama Daffa Adzin Albazith menjadi korban kejahatan jalanan saat hendak mencari makan sahur, Minggu (3/4) dini hari.


Akibat aksi kejahatan jalanan ini, korban tewas usai mengalami luka parah akibat serangan senjata tajam. Tubuh Daffa ditemukan tak berdaya oleh Patroli Sabhara Polda DIY di sekitar Jalan Gedongkuning, Kotagede, Kota Yogyakarta, DIY, pukul 02.10 WIB.

"Menemukan seorang laki-laki mengalami luka di muka. Korban sudah tak sadarkan diri," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat melakukan olah TKP di lokasi kejadian, Gedongkuning Kotagede, Senin (4/4).

Korban yang berhasil teridentifikasi sebagai Daffa Adzin Albazith itu kemudian dibawa ke RSPAU Hardjolukito. Nahas, nyawanya tak tertolong akibat luka berat di wajah.

"Luka di muka, akibat kekerasan (menggunakan) senjata tajam," beber Ade.

Sementara itu, dari hasil olah TKP itu ditemukan dugaan penganiayaan terhadap korban. Titik awal penyerangan dugaannya berlokasi di sebelah selatan Kantor Kelurahan Banguntapan.

Ade mengungkap keterangan saksi yang menyebut korban sebelumnya sempat dibuntuti para terduga penganiayaan.

"Pelaku diduga menggunakan kendaraan motor roda dua, dua kendaraan. Satu kendaraan ditumpangi dua orang dan satu ditumpangi tiga orang," urai Ade.

Ade menegaskan pihaknya sejauh ini masih mendalami TKP dan mencari saksi beserta barang bukti. Termasuk menggali petunjuk dari rekaman kamera pengawas CCTV di sekitaran lokasi.

Sedangkan terkait aktivitas korban di saat dini hari, Ade dan jawatannya belum memberi jawaban. Perihal dugaan Daffa mencari sahur, pihaknya belum bisa memastikan.

"Kami berharap kita antisipasi bersama, mohon dengan hormat orangtua mengingatkan putra putrinya tidak melakukan aktivitas pada larut malam," kata Ade.

Terpisah, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Slamet Purwo memastikan sosok Daffa Adzin Albazith yang menjadi korban kejahatan jalanan ini sebagai peserta didik di sekolahnya. Korban adalah siswa aktif kelas XI IPS 3 berusia 17 tahun.

Slamet menerangkan sebelum peristiwa berdarah itu, pihaknya mendapat informasi bahwa Daffa tidak sendiri. Ia bersama rekan-rekannya berencana mencari makan sahur di sekitar lokasi kejadian.

"Anak-anak kami itu akan mencari makan sahur, kemudian dibuntuti oleh dua motor. Satu motor tiga orang, satu motor dua orang," kata Slamet di kantornya.

Curiga dan khawatir, Daffa dan rekan-rekan berusaha mencari lokasi yang aman dari kejaran para terduga pelaku itu. Daffa yang saat itu tengah dalam posisi membonceng terkena sabetan benda tajam diduga berupa gir.

Menurut Slamet, korban mengalami luka sabet di kepala bagian belakang. Pihaknya juga belum bisa mengidentifikasi para terduga pelaku.

"Orang tidak dikenal," sebut dia.

Slamet mengatakan saat itu ada rekan Daffa yang turut mengantar korban ke RSPAU Hardjolukito. Menurutnya, Daffa terkonfirmasi meninggal dunia Minggu sekitar pukul 09.30 WIB.

"Jenazah Daffa dibawa ke tempat tinggalnya di Kebumen untuk dimakamkan," ucapnya.


(kum/kid)



#Pembunuhan #Kriminal #KejahatanJalanan