Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Kelompok Anarko di Demo Mahasiswa 11 April
D'On, Jakarta,- Polri mengidentifikasi sejumlah pelaku kericuhan selama aksi unjuk rasa mahasiswa di beberapa wilayah, Senin (11/4) berasal dari kelompok Anarko.
Kelompok ini sering disebut oleh aparat kepolisan terlibat dalam kericuhan aksi unjuk rasa. Terakhir misalnya saat demonstrasi tolak Omnibus Law Cipta Kerja dua tahun lalu.
"Saat ini juga masih didalami oleh Polda Metro Jaya, kelompok-kelompok Anarko masuk ke situ dari identitas bajunya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (11/4).
Dedi menuturkan bahwa pihaknya sudah memberikan peringatan kepada mahasiswa agar mewaspadai penumpang gelap selama masa unjuk rasa. Menurutnya, setiap demonstrasi berlangsung selalu ada kelompok yang menyusup sehingga berujung pada tindakan-tindakan anarkis.
"Harapan kami ke depan di dalam menyampaikan aspirasi atau unjuk rasa atau demo atau menyampaikan pendapat dimuka umum sesuai Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998," jelasnya.
Menurutnya, polisi memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan, perlindungan dan pengamanan setiap kegiatan unjuk rasa. Namun, kata dia, upaya tersebut harus dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan para pengunjuk rasa agar kejadian-kejadian anarkis tak selalu terulang.
"Jangan sampai terulang kembali kejadian-kejadian lalu. Disusupi oleh orang-orang tak bertanggung jawab akhirnya terjadi kontak fisik dan terjadi perusakan yang betul-betul ini sangat kita sesali," tandas dia.
Sebagai informasi, sejumlah aksi unjuk rasa pecah di beberapa wilayah di Indonesia. Di Jakarta misalnya, aksi di depan Gedung DPR RI pecah pada sore hari hingga membuat polisi menembakkan gas air mata ke pada pengunjuk rasa.
Kericuhan juga terjadi dalam demo mahasiswa di Jalan AP Pettarani Fly Over, Kota Makassar, Sulawesi Selatan; Kota Padang, Sumatera Barat; hingga Kendari, Sulawesi Tenggara.
(mjo/ain)
#DemoMahasiswa #KelompokAnarko #Demo11April