Nilai Keadilan Telah Mati, Mahasiswa Gelar Salat Jenazah saat Unjuk Rasa di DPRD Bukittinggi
D'On, Bukittinggi (Sumbar),- Ratusan mahasiswa menggelar salat jenazah di depan gedung DPRD Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar). Aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan atas matinya rasa keadilan.
"Kami kecewa, bukti ketidakadilan itu terjadi, semua harga naik, matinya keadilan kami gambarkan dengan cara salat jenazah di hadapan Bapak Dewan," kata salah seorang orator aksi Fariz melansir Antara.
Ia mengatakan, kehadiran mereka untuk menyampaikan kekecewaan dengan keputusan pemerintah yang dianggap tidak memihak rakyat kecil.
"Ini tidak akan berhenti sampai di sini, kami akan terus mengawal setiap kebijakan yang tidak pro rakyat, urgen saat ini adalah kenaikan harga BBM yang akan memicu naiknya harga-harga," kata Fariz.
Mahasiswa sempat menyampaikan kekecewaannya kepada Anggota DPRD yang hanya diwakili oleh enam orang.
"Kami jangan diajak untuk masuk ke dalam gedung dewan, kami ingin ditemui di sini, masih ingatkah Bapak Dewan saat dulu juga mengemis kepada kami untuk dipilih," katanya.
Mereka sejak beberapa hari kebelakang telah melakukan kajian dan merespons pemerintah dengan empat tuntutan.
Pertama, IMM Bukittinggi menyatakan Pemerintah Indonesia tidak taat kepada Konstitusi Negara.
Kedua, Menolak kenaikan BBM bersubsidi di Indonesia menimbang Konstitusi UUD 1945 terkhusus berbicara tentang ekonomi bumi air dan isinya di kuasai oleh Negara untuk kesejahteraan rakyat.
Ketiga, Meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikkan tarif BBM dan keempat, kembali kepada sistem Ekonomi Kerakyatan.
Anggota DPRD yang hadir seperti Rusdi Nurman, Herman Sofyan, Ibrayaser, Nur Hasra dan Abdul Rahman serta Erdisom Nimli berkumpul dengan mahasiswa
"Kami mendukung permintaan rekan mahasiswa, kami juga meminta harga kembali turun, kami siap berjuang dengan mahasiswa, hari ini kami terima dan langsung rekomendasikan ke pusat," kata Rusdi Nurman.
#UnjukRasa #DemoMahasiswa #SalatJenazah #DemoKenaikanHargaBBM #Bukittinggi #Sumbar