Jika Suara Stagnan di Pemilu 2024, Nakhoda NasDem "Out"
D'On, Jakarta,- Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengatakan bahwa dirinya berpeluang keluar dari partai jika hasil pencapaian NasDem pada Pemilu 2024 mengecewakan atau stagnan.
"Saya katakan, (jika) tidak ada tambahan kursi [di Pemilu 2024], itu artinya nakhodanya 'out'," kata Paloh di Jakarta, Jumat (11/11).
Ia mengaku akan mengoptimalkan kepemimpinan di NasDem untuk membawa partainya berhasil mencapai satu lompatan yang lebih jauh di Pemilu 2024. Jika hasilnya mengecewakan, Paloh menilai dirinya harus keluar dari partai.
"Kalau saja, nah, ini kalau, ini tolong dicatat. Jangankan menurun atau tidak lolos parliamentary threshold, tidak ada tambahan angka kursi parlemen satu pun itu artinya nakhoda yang berbicara ini sudah tak layak lagi memimpin NasDem," ujar Paloh.
Hal ini ia ungkapkan atas respons dari sejumlah survei yang menyatakan elektabilitas NasDem menurun usai deklarasi bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan.
Sebelumnya, beberapa lembaga mengeluarkan hasil survei yang sama. Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), misalnya, yang memperlihatkan elektabilitas Partai NasDem di angka 5,4 persen, menempati urutan ketujuh.
Hasil lebih buruk dipaparkan survei LSI Denny JA yang menyatakan NasDem tidak lolos parlemen dengan perolehan 3,9 persen. NasDem bahkan berada di bawah PKB (5,9 persen) dan Demokrat (5,4 persen).
Senada, hasil survei Indekstat juga menyatakan Partai NasDem tidak lolos parlemen dengan elektabilitas 2,1 persen. NasDem berada di bawah PKS (6,2 persen) dan Demokrat (5,2 persen).
Paloh mengatakan bahwa sebenarnya lembaga survei tak perlu lagi menghitung elektabilitas partai kecil seperti NasDem.
"Saya hormati itu. Makanya kalau sudah tahu elektabilitas kecil ngapain harus diitung? Anggap aja ini [NasDem] partai main-main. Enggak akan dapat apa-apa. Parliamentary threshold juga enggak dapat," ujar dia.
(ryh/asr)
#NasDem #SuryaPaloh #Politik #nasional