Serang Polisi di Bandara, Semua Simpatisan Lukas Enembe Dipulangkan Setelah Sebelum Berhasil Diamankan
D'On, Jayapura (Papua),- Polres Jayapura telah memulangkan 18 simpatisan Gubernur Papua Lukas Enembe yang sebelumnya sempat ditangkap karena terlibat kericuhan di Mako Brimob dan Bandara Sentani.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan pemulangan dilakukan setelah Kepala Kampung Sabron Sari Marwan Hasyim menjamin seluruh simpatisan tersebut.
Polisi sebelumnya menangkap 19 orang simpatisan Enembe. Empat orang telah dipulangkan di hari yang sama pada saat kericuhan, Selasa (10/1). Sementara 14 orang sisanya baru dipulangkan pada Rabu (11/1). Satu orang meninggal dunia terkena tembakan aparat.
"Kami mengembalikan ke-14 orang tersebut atas permintaan penjamin, yakni Kepala Kampung Sabron Sari, Bapak Marwan Hasyim," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/1).
Ignatius menyebut pada saat pemulangan dilakukan penandatanganan surat pernyataan dan berita acara penolakan autopsi terhadap korban yang meninggal dunia.
"Penandatanganan surat pernyataan dan berita acara penolakan autopsi mayat tersebut dilakukan oleh keluarga korban yakni atas nama Bapak Joel Wakur dan kemarin langsung dimakamkan di Distrik Sentani Barat Kabupaten Jayapura," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, sejumlah barang bukti yang sempat diamankan turut dikembalikan kepada keluarga. Di antaranya, 1 unit mobil Toyota Avanza, 1 unit mobil Toyota Kijang, 1 unit mobil Daihatsu Triton, 1 unit motor Kawasaki D-Tracker, dan 1 unit handphone merek Vivo.
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat tetap menjaga ketenteraman di Papua. Dia menyarankan masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh penyebaran informasi yang belum tentu kebenarannya.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat menghormati penegakan hukum yang telah dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi," katanya.
Penangkapan 19 orang simpatisan Enembe itu terkait kericuhan yang terjadi di Mako Brimob Kotaraja dan Bandara Sentani pasca kegiatan penangkapan oleh KPK, Selasa (10/1).
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan kericuhan lantaran para simpatisan merasa tidak terima dengan penangkapan Enembe oleh KPK. Mereka yang tidak puas kemudian menyerang polisi.
Mathius mengatakan dari total simpatisan yang telah diamankan tersebut, 2 orang ditangkap karena dinilai memprovokasi penyerangan ke Mako Brimob Kotaraja.
Sementara sisanya ditangkap karena diduga terlibat menyerang petugas di Bandara Sentani saat Enembe hendak dibawa ke Jakarta.
Mathius menjelaskan dari 17 orang yang ditangkap di Bandara Sentani tersebut, salah satunya dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak. Sementara sisanya masih menjalani perawatan kesehatan.
(tfq/pmg)
#penyerangan #LukasEnembe #Kriminal