Polisi Tangkap Pelajar yang Perkosa Siswi SMP di Bone Hingga Meninggal
D'On, Bone (Sulsel),- Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pemerkosaan yang menyebabkan Siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan depresi hingga meninggal dunia. Pelakunya adalah teman sekolah siswi SMP tersebut.
Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Boby Rachman menyebutkan bahwa saat ini pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka. Dia adalah AM (15).
"Kami tetapkan 1 tersangka. Inisialnya AM yang merupakan teman sekolah korban," kata Boby kepada wartawan, Jumat (24/2/2023).
Boby menjelaskan bahwa penetapan tersangka ini dilakukan setelah polisi menemukan bukti pesan singkat yang dikirimkan AM terkait insiden pemerkosaan tersebut. Saat diinterogasi AM juga mengakui perbuatannya di hadapan penyidik.
"Alat bukti sudah cukup. Kita juga punya hasil visum," ucapnya.
Boby mengaku bahwa pihaknya masih terus akan menyelidiki kasus pemerkosaan siswi SMP ini. Pasalnya dari keterangan sejumlah saksi diperkirakan pelaku lebih dari satu orang.
"Sampai saat ini, baru satu tersangka, nanti kita dalami lagi. Tersangka pun, langsung kami tahan," tegasnya.
Atas perbuatannya, AM disangkakan pasal 81 Undang-Undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman pidana paling lama 15 tahun penjara.
Depresi hingga Meninggal usai Diperkosa Teman-Temannya
Sebelumnya, Siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menjadi korban pemerkosaan oleh teman sekolahnya. Siswi berusia 15 tahun itu pun diduga depresi dan sakit hingga meninggal dunia pada Jumat (17/2/2023).
Kapolsek Cenrana, AKP Andi Muhammad Siregar membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan bahwa siswi kelas 3 SMP itu meninggal saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit M Yasin Kabupaten Bone.
"Iya benar, korban dugaan pemerkosaan ini meninggal," kata Andi Muh Siregar, Minggu (19/2/2023).
Andi Muhammad Siregar menjelaskan bahwa mulanya remaja berusia 15 tahun itu mulanya mengeluh sakit kepala. Dia lalu dibawa ke Puskesmas Cenrana untuk diperiksa kesehatannya.
Selain mengeluh sakit kepala, lanjutnya, siswi SMP itu juga mengeluh tak bisa duduk. Setelah diperiksa lebih jauh ternyata korban juga menderita luka di bagian alat vitalnya.
"Keluarganya curiga lalu melapor ke pihak kepolisian," ucapnya.
Kondisi pelajar tersebut pun kian memburuk hingga ia terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit M Yasin Kabupaten Bone. Setelah lima hari menjalani perawatan, nyawa remaja itu tak tertolong hingga meninggal dunia pada Jumat (17/2/2023).
"Korban tidak sempat di BAP karena korban tidak bisa bicara dan kesakitan. Sehingga, ia dirujuk ke rumah sakit," ungkapnya.
Andi Muhammad Siregar menambahkan bahwa orangtua korban curiga pelaku tak hanya satu orang. Ia juga menduga kuat pelaku adalah teman sekolahnya sendiri.
"Kalau kecurigaan orang tuanya, korban ini diperkosa lebih dari satu orang. Curiganya, teman sekolahnya. Tapi korban takut untuk bicara dan depresi berat," bebernya.
(*)
#Depresi #Pemerkosaan #Kriminal