3 Anak SMP Pelaku Pembacokan Anak SD di Sukabumi Akhirnya Tertangkap
D'On, Sukabumi (Jabar),- Tiga orang anak harus berhadapan dengan hukum setelah melakukan pembacokan terhadap siswa kelas VI SDN Sirnagalih hingga meninggal dunia, di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ketiga anak tersebut merupakan pelajar salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sukabumi. Polisi menangkap para pelaku kurang dari 6 jam setelah korban dinyatakan tewas di RSUD Palabuhanratu, pada Sabtu (4/3/2023).
Menurut Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede, kejadian tersebut berawal saat sekelompok anak SMP melaksanakan kegiatan di Pantai Palabuhanratu, kemudian berkonvoi dan bertemu dengan korban di depan SMPN 3 Palabuhanratu. Di situ terjadilah tindakan penganiayaan yang menghilangkan nyawa orang lain. Tidak jelas kenapa korban dibacok.
"Pada saat jam 11.40 WIB di salah satu wilayah pantai, pada saat melaksanakan konvoi bertemu dengan korban. Dari beberapa orang tersebut setelah melakukan penganiayaan kemudian melarikan diri," kata Maruly, Minggu (5/3/2023).
Lebih lanjut Maruly menyatakan, Setelah melakukan penyelidikan pihaknya menangkap 14 anak-anak. Setelah melakukan pemeriksaan tertutup, akhirnya 3 orang anak berhadapan dengan hukum (ABH) alias tersangka.
Sementara barang bukti yang berhasil diamankan, sebuah bendera berukuran besar, sebilah celurit, pakaian korban dan 6 sepeda motor berbagai jenis.
Maruly juga menyebut, peran masing-masing dari 3 ABH adalah ABH 1 sebagai eksekutor, ABH 2 pembonceng dari eksekutor, dan ABH 3 yang menyediakan alat.
Satreskrim Polres Sukabumi akan melakukan proses tahapan sebagaimana yang diatur dalam UU nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Untuk ABH ini diterapkan pasal 80 ayat 3 Undang-undang tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana 15 tahun.
Sementara jenazah korban saat ini sudah dimakamkan di Kampung Citepus Palabuhanratu.
Sebelumnya diberitakan seorang pelajar kelas enam Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sirnagalih, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tewas dengan luka bacok di leher.
Kejadian itu bermula, Saat korban yang bernama Randi Maulana (12 tahun) bersama dua orang teman perempuannya yang masih memakai seragam dalam perjalanan pulang usai mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolahnya.
Saat itu, korban sedang berjalan kaki, tiba-tiba di pinggir jalan, tepatnya di depan SMP 3 Palabuhanratu, korban langsung di bacok ke arah leher menggunakan senjata tajam oleh pelaku. Pembacokan dilakukan tanpa sebab.
Korban mengalami luka di leher yang lebar dan mengeluarkan darah banyak. Setelah membacok korban, pelaku langsung melarikan diri ke arah Citepus dan korban sempat ditolong oleh warga sekitar untuk di bawa ke rumah sakit, namun sesampainya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu. Korban sudah dinyatakan meninggal dunia. Orang tua korban pun menangis histeris saat melihat anaknya sudah tidak bernyawa lagi.
(*)
#Pembacokan #AnakSDDibacok