Sapi Kurban di Padang Disisir, Dibedaki, Dimandikan Air Kembang 7 Rupa
D'On, Padang (Sumbar),- Jemaah Tarekat Syattariyah di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), memiliki prosesi khusus dalam penyembelihan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha. Sapi-sapi kurban diketahui sebelum disembelih dimandikan, dibedaki, hingga disisir.
Prosesi unik penyembelihan hewan kurban tersebut salah satunya dilakukan oleh jemaah Tarekat Syattariyah di Masjid Nurul Huda, Purus Baru, Kota Padang. Terdapat enam ekor sapi kurban di masjid ini.
Pengurus Masjid Nurul Huda, Wendra Yulmas, mengatakan sapi kurban dimandikan dengan air yang telah diolah bercampur bunga kembang tujuh rupa. Selain itu, juga terdapat jeruk nipis.
Wendra mengungkapkan, prosesi sapi dimandikan ini disebut dengan istilah "dilimau" dalam bahasa Minang. Penyiraman air kembang tujuh rupa dilakukan oleh para peserta kurban.
"Makna dari dilimau atau disiram sapinya itu ibarat memandikan. Itu berdasarkan Nabi Ibrahim menyembelih anaknya. Itu dalil kurban ini," katanya kepada kumparan, Kamis (29/6).
Ia menyebutkan, dengan prosesi dimandikan dengan kembang tujuh rupa itu sehingga hewan kurban bersih. Selanjutnya, disisir dan dibedaki.
"Jadi sebelum sapi ini disembelih dibersihkan dulu. Setelah dilimau, dikasih bedak atau disisir. Itu makna tersirat dalam prosesi tersebut. Supaya menghadap Allah dalam keadaan bersih, suci dan rapi," kata dia.
"Yang melakukan adalah sebaiknya para peserta kurban. Dibacakan selawat nabi. Kurban ini kan untuk kendaraan di yaumul barzakh. Berapa bisa berkurban di atas dunia, itu didapatkan di akhirat nanti," sambung.
Setelah seluruh prosesi dilakukan, daging sapi kurban yang telah disembelih ini akan dibagikan sebanyak 185 kupon untuk warga yang ada di sekitar Masjid Nurul Huda.
#Padang #SapiQurban #IdulAdha #TarekatSyattariyah