Breaking News

5 Orang Tewas Akibat Banjir di 7 Wilayah Sumbar dan Lebih Seribu Rumah di Padang Terendam Banjir


D'On, Padang (Sumbar),-
Banjir dan tanah longsor melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar). Kabid Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur, mengatakan ada lima orang dilaporkan tewas.

"Musibah banjir dan longsor terjadi pada tujuh daerah. Sesuai laporan yang masuk kepada kita. Lima korban (meninggal dunia). Empat sudah ditemukan, satu masih dicari," kata Rumainur, Jumat (14/7/2023).

Dia mengatakan tujuh daerah yang dilanda banjir yakni Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman Barat, serta Kabupaten Kepulauan Mentawai.

"Kota Padang menjadi yang terparah. Banjir dan tanah longsor. Hingga sore ini, masih ada wilayah yang terendam air. Ketinggian bervariasi, dari 50 cm hingga satu meter. Proses penanganan longsor juga masih berlangsung," katanya.

Ia merinci korban akibat musibah tersebut terjadi di Padang sebanyak dua orang akibat longsor perbukitan bukit Gado-gado Kecamatan Padang Selatan. Sementara satu orang di Kota Pariaman dan dua lainnya di Kabupaten Agam.

"Korban di Padang sudah dievakuasi. Begitu juga dengan yang di Kota Pariaman, sudah ditemukan. Satu di Agam sudah, tapi satu lagi belum (ditemukan)," katanya.

Lebih Seribu Rumah Terendam Banjir

Lebih dari seribu rumah warga terendam banjir di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Kondisi itu terjadi akibat tingginya curah hujan sejak Kamis (13/7) malam.

”Hujan sudah turun dari Kamis (13/7) malam dan mulai menggenangi seribu lebih rumah warga pada Jumat (14/7) sekitar pukul 03.00 WIB,” kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Novrizal seperti dilansir dari Antara di Padang, Jumat (14/7).

Dia mengatakan, banjir tersebut menggenangi rumah warga di sembilan Rukun Warga (RW) di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam dengan penghuni sebanyak 1.500 orang.

”Banyak warga yang mengungsi serta dievakuasi dari rumah masing-masing, karena genangan air di dalam rumah satu meter lebih,” jelas Novrizal.

Dia mengatakan, saat ini warga yang terdampak banjir membutuhkan bantuan berupa makanan, minuman, serta pakaian, untuk persiapan malam nanti.

”Banjir menggenangi rumah serta barang-barang yang ada di dalamnya, sehingga warga belum bisa memasak untuk malam nanti,” ujar Novrizal.

Salah seorang warga yang terdampak banjir Nursamsuarni, 49, mengatakan, keluarganya terpaksa mengungsi karena rumah yang ditempati tergenang air mencapai dua meter.

”Genangan air di dalam rumah saya hampir dua meter, sebelum dievakuasi petugas, saya terpaksa harus naik ke atas meja agar tidak tenggelam,” jelas Nursamsuarni.

Dia menceritakan barang-barang di rumah seperti peralatan rumah tangga, elektronik, surat-surat penting, dan satu unit motor basah terendam air. Hingga pukul 16.00 WIB Nursamsuarni beserta suami dan anaknya masih mengungsi sambil menunggu air benar-benar surut dari dalam rumah

Proses evakuasi warga di kawasan Dadok Tunggul Hitam dilakukan personel Brimob Polda Sumbar, Basarnas Padang, dan insan kebencanaan lainnya. Kepala Basarnas Padang Abdul Malik mengatakan dari Jumat (14/7) pukul 11.00 hingga 15.00 WIB pihaknya telah mengevakuasi sekitar 200 warga.


#Banjir #Padang #Sumbar