KKB Egianus Kogoya Tegaskan Tak Pernah Minta Tebusan Rp 5 Miliar
Video tangkapan layar Egianus Kogoya
D'On, Papua,- Pimpinan KKB Kodap III Ndugama Derakma, Egianus Kogoya kembali merilis vidio terkait penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Marthenz.
Dalam video berdurasi 2 menit 2 detik tersebut, Egianus Kogoya mengaku tak pernah meminta uang tebusan sejumlah Rp 5 miliar untuk membebaskan Kapten Philips.
"Kami tegaskan bila kami Kogab III Nduga Derakma tidak pernah meminta uang (tebusan) sebesar Rp 5 miliar. Saya tangkap pilot hanya untuk merdeka," kata Egianus dalam video yang diterima, Sabtu (8/7/2023).
Egianus juga menegaskan pihaknya tidak akan menerima berapa pun jumlah uang yang akan diberikan pemerintah untuk pembebasan Kapten Philips.
"Indonesia mau kasih keluar uang Rp 5 M atau berapa M pun kami tidak akan terima. Hanya Papua lepas baru kami akan terima. Papua merdeka baru kami akan lepaskan pilot," tegas Egianus.
Egianus juga menyesalkan pernyataan media yang mengatakan dirinya meminta uang untuk pembebasan Kapten Philips
"Semua media menyampaikan kalau saya minta uang, itu omong kosong. Egianus Kogoya tidak pernah minta uang. Saya tangkap pilot untuk Merdeka," bebernya.
Berbeda dengan video-video yang dirilis sebelumnya, Dalam video kali ini Egianus hanya tampil ditemani salah satu anggotanya yang menenteng senjata api laras panjang dengan latar belakang sebuah bendera bintang kejora. Videonya pun diambil di dalam honai atau rumah adat masyarakat pegunungan Papua bukan di tempat terbuka.
Sebelumnya Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri menyampaikan bila pemerintah bisa memenuhi permintaan tebusan untuk membebaskan Kapten Philips. Namun, pemerintah hanya menyanggupi maksimal Rp 5 miliar.
"Saya hari itu sudah menyampaikan kepada Penjabat Bupati Nduga apabila dia (Egianus Kogoya) minta, tetapi tidak boleh lebih dari Rp 5 miliar, itu saya sampaikan akan dikasih," ungkap Irjen Fakhiri, Senin (3/7/2023).
Namun demikian, menurut Irjen Fakhiri ada mekanisme yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mengeluarkan dana tersebut
"Kami tentunya akan bicara lagi dengan pemerintah bagaimana mekanisme dalam pencairan dana itu agar nantinya tidak menimbul masalah hukum kepada pemerintah daerah. Itu kita akan bicarakan dengan baik," jelas Fakhiri.
Irjen Fakhiri juga menegaskan pihaknya adalah bagian dari hukum di Indonesia. Untuk itu perihal uang tebusan Kapten Philips telah dibicarakan dengan pemerintah pusat, agar tidak menimbulkan masalah hukum dikemudian hari.
"Jadi jangan sampai disalahartikan ya, tidak ada itu pemerintah menyiapkan uang itu disampaikan Kapolda apabila dia mau bargaining dengan uang tentunya karena kami memahami hukum, tidak mau melibatkan pemerintah Daerah nanti salah dalam mekanisme uang, makanya paling tidak saya cuma bilang Rp 5 miliar. Dan tentunya apa yang kami sampaikan kan sudah kita sampaikan ke pimpinan atas supaya semuanya clear. Itu berkaitan negosiasi,"beber Irjen Fakhiri.
Sebelumnya Irjen Fakhiri juga menegaskan bila pihaknya dan TNI bisa memenuhi tuntutan KKB Egianus Kogoya terkait tebusan uang, namun dua tuntutan lain yang disampaikan yakni meminta senjata dan dialog soal kemerdekaan bangsa Papua tidak akan di penuhi.
"Kita siap memenuhi tuntutan mereka (KKB) kecuali dua hal, Senjata dan Merdeka, itu mustahil kita penuhi," ungkap Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, Kamis (28/6/2023).
#KKB #Teroris #Papua #EgianusKogoya