Breaking News

Main Catur Diganggu, Dokter Pukul Bocah 3 Tahun

Ilustrasi 

D'On, Makassar (Sulsel),-
Seorang dokter Rumah Sakit (RS) Bahagia, Makassar, Sulawesi Selatan, diduga menganiaya seorang anak berusia tiga tahun karena merasa terganggu saat bermain catur di warung kopi (warkop).

Kejadian penganiayaan tersebut terekam kamera CCTV di lokasi dan tersebar di media sosial. Orang tua korban yang merupakan pemilik warkop itu melaporkan kasus ini ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar.

"Saya sudah melapor ke polisi, Polrestabes. Kejadian itu terjadi pada Kamis jam 11 malam," kata ayah korban, Agung (27), Sabtu (29/7).

Dari rekaman video CCTV yang beredar, dua orang pria sedang duduk bermain catur. Lalu anak laki-laki berusia tiga tahun ini mendekati meja kedua pria tersebut.

Kemudian tak disengaja anak pemilik warkop tersebut menyentuh meja hingga membuat papan catur jatuh dan bidak catur berhamburan ke lantai.

Setelah kejadian, pria berbaju putih dalam video itu langsung menampar kepala korban hingga jatuh ke lantai. Ayah korban langsung mendekat dan memperbaiki susunan catur tersebut.

Agung mengaku sangat mengenal pelaku. Menurutnya, pelaku sering menghabiskan waktu di warkop miliknya untuk bermain catur. Pelaku merupakan seorang dokter di Rumah Sakit Bahagia, Kecamatan Rappocini, Makassar.

"Pengunjung warkop, sering main ke sini. Pejabat Rumah Sakit Bahagia di Minasa Upa," ujarnya.

Tak terima anaknya dipukul, Agung mengusir pelaku dari warkopnya. Namun, dokter tersebut justru berbalik marah-marah dan mengancam akan melaporkan kejadian itu ke menantunya seorang tentara.

Akibat kejadian itu anaknya mengalami luka di bagian bibir dan mengalami trauma mendalam setelah dibentak oleh pelaku. Agung mengaku sudah minta maaf saat anaknya menghamburkan papan caturnya.

"Terbentur di ujung kursi. Luka di bibir. Jatuh, saya minta maaf pak. Saya atur kembali papan caturnya tapi bapak itu tidak berhenti bentak-bentak dan mengancam segala sampai menangis anakku," katanya.

Sementara itu, Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu Alim Bachri membenarkan bahwa orang tua korban telah melaporkan kejadian tersebut.

"Terlapor itu inisial M kalau sesuai dengan di laporan polisi itu dokter," kata Alim.

Kejadian kekerasan terhadap anak ini, kata Alim, saat M bermain catur di warkop milik orang tua korban. Namun, M marah karena korban mengganggu permainan.

"Terlapor M main catur itu. Korban mengambil catur, dia marah dan menampar hingga terjatuh itu anak. Saat jatuh wajahnya terkena kursi dan menyebabkan luka di bagian bibir," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Konsultan Hukum di RSU Bahagia Makassar, Muhammad Fakhruddin membenarkan M merupakan seorang dokter di rumah sakitnya. M juga menjabat sebagai wakil direktur RSU Bahagia.

"Jabatannya wakil direktur, M ini pensiunan dokter PNS, tapi kejadian ini terjadi di luar jam dinas dan tidak berada di rumah sakit," kata Fakhruddin.

Fakhruddin mengaku pihaknya sudah menemui orang tua korban setelah insiden pemukulan tersebut. Namun, ia menyebut perbuatan M tak ada kaitannya dengan RS Bahagia.

"Tindakan terlapor itu tidak ada hubungannya dengan rumah sakit cuman secara kebetulan dia bekerja di rumah sakit," ujarnya.


(mir/fra)


#Pemukulan #Kekerasan #DokterPukulBalita