Malam Satu Suro, Mitos, Sejarah, dan Larangannya
Malam satu suro
Dirgantaraonline.co.id,- Malam satu Suro merupakan momen sakral dalam kebudayaan Jawa. Pasalnya bulan Suro merupakan yang merupakan bulan pertama dalam kalender Jawa yang memiliki makna khusus. Masyarakat Jawa disarankan untuk bersikap hati-hati agar tidak tertimpa sial selama bulan ini.
Malam Satu Suro Itu Apa?
Berdasarkan informasi dari situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), malam satu Suro merujuk pada malam pertama di bulan pertama dalam Kalender Jawa. Ini menandakan awal masuknya bulan Suro dalam penanggalan Jawa, yang dianggap sebagai bulan yang sakral oleh masyarakat Jawa.
Dalam bulan Suro, masyarakat Jawa cenderung menghindari hal-hal besar yang menyangkut kehidupan, karena bulan ini dipercaya sebagai bulan yang membawa sial.
Menurut Kementerian Agama, satu Suro pada Kalender Jawa bersamaan dengan 1 Muharam pada kalender Hijriah.
Mitos Malam Satu Suro
Mitos mengenai malam satu Suro tidak hanya sebatas anggapan sial tersebut. Dalam buku 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia karya Fitri Haryani Nasution, malam satu Suro juga dipercaya sebagai:
1. Waktu lebaran bagi makhluk gaib.
2. Waktu ketika banyak makhluk halus mengganggu dan menampakkan diri.
3. Waktu di mana arwah leluhur kembali dan mengunjungi keluarganya di rumah.
4. Waktu di mana arwah orang-orang yang meninggal karena menjadi tumbal dibebaskan.
Meskipun begitu, masyarakat Jawa biasanya merayakan malam satu Suro dengan sebuah festival. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan masih dilestarikan hingga sekarang.
Malam Satu Suro 2023 Kapan?
Tanggal satu Suro pada Kalender Jawa bertepatan dengan 1 Muharam dalam Kalender Hijriah. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, libur nasional Tahun Baru Islam 1445 H akan jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.
Hal yang sama juga dapat ditemukan dalam kalender Hijriah Indonesia tahun 2023 M (1444 H-1445 H) yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama. Menurut kalender tersebut, Tahun Baru Islam 1445 H juga akan bertepatan dengan Rabu, 19 Juli 2023.
Dengan demikian, malam satu Suro 2023 akan jatuh pada malam sehari sebelumnya, yakni bertepatan dengan Selasa, 18 Juli 2023.
Sejarah Malam Satu Suro
Penetapan satu Suro sebagai awal tahun baru Jawa telah dilakukan sejak zaman Kerajaan Mataram di bawah pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645). Pada tahun 1633 Masehi atau 1555 tahun Jawa, Sultan Agung mengadakan pesta besar sebagai selamatan. Dalam perayaan itu, Sultan Agung menetapkan Tahun Jawa atau tahun baru Saka untuk berlaku di wilayah Mataram. Ia juga menetapkan 1 Suro sebagai tanda awal tahun baru Jawa.
Keputusan ini diambil oleh Sultan Agung setelah memadukan berbagai kalender, termasuk kalender Hijriah, kalender Jawa, sistem penanggalan Hindu, dan sedikit pengaruh dari penanggalan Julian.
Sultan Agung kemudian menerbitkan dekrit yang mengatur pergantian penanggalan Saka berdasarkan putaran matahari dengan kalender kamariah yang berdasarkan putaran bulan. Keputusan ini menjadi awal perubahan setiap angka tahun Jawa yang berkesinambungan dengan tahun Saka.
Sementara itu, Sunan Giri II juga melakukan penyesuaian antara sistem kalender Hijriah dan sistem kalender Jawa pada tahun 931 H atau 1443 tahun Jawa untuk memperkenalkan kalender Islam kepada masyarakat Jawa.
Pada saat yang sama, Sultan Agung mendorong rakyatnya untuk bersatu melawan penjajahan Belanda di Batavia. Semua lapisan masyarakat, termasuk santri dan abangan, bersatu di bawah kepemimpinan Sultan Agung.
Untuk mengawasi pemerintahannya, Sultan Agung menyelenggarakan laporan pemerintahan yang dilakukan setiap hari Jumat Legi. Kegiatan ini juga melibatkan pengajian dan ziarah kubur ke makam Ngampel (Sunan Ampel) dan Giri. Inilah yang menjadi awal kesakralan malam 1 Suro dalam budaya Jawa.
Larangan Saat Malam Satu Suro
Berikut adalah beberapa larangan yang berlaku saat malam satu Suro:
Dilarang menikah pada malam satu Suro karena dipercaya dapat membawa kesialan bagi kedua pengantin dan orang yang hadir dalam acara pernikahan tersebut.
Dilarang berbisik, membicarakan hal-hal yang tidak penting, maupun memanjatkan doa buruk.
Dilarang membangun rumah pada malam satu Suro karena diyakini dapat menyebabkan penyakit dan rezeki yang kurang lancar bagi pemiliknya.
Tidak boleh keluar rumah pada malam satu Suro karena diyakini bahwa jin dan makhluk halus lainnya berkeliaran pada waktu tersebut.
Dilarang pindah rumah pada malam satu Suro karena dianggap sebagai pamali.
Tidak boleh menggelar acara atau hajatan pada malam satu Suro.
Demikian mitos, sejarah, dan larangan Malam satu Suro.
#Malam1Suro #1Muharam #Global #Mitos