Breaking News

Telunjuk Jokowi Memperlihatkan Kemeja Garis garis ke ganjar, ini Bagus


Dirgantaraonline.co.id,-
Setiap ada kontestasi politik baik pilkada atau pilpres, setiap calon pasangan selalu memiliki ciri khas dan karakter yang selalu diangkat sebagai bagian indentitas mereka. Hal ini merupakan bagian dari strategi dan cara agar mudah mengenalkan diri mereka, untuk lebih dekat dan masyarakat bisa mudah mengingat. 

Salah satu strategi yang dipakai adalah memilih identitas kemeja sebagai bagian pengenalan diri, agar indentitas dan pribadi capres itu lebih kuat dan terlihat melekat. Jokowi yang pernah menjadi Presiden selama 2 periode dan 1 periode sebagai gubernur, tentu memiliki banyak pengalaman melalui cara pengenalan identitas diri lewat kemeja ini.

Dulu kita pernah liat ada kemeja kotak-kotak saat Pilgub DKI, yang pertama kali dipakai saat Pilgub  2012 oleh Jokowi dan Basuki Tjahaja purnama. Dan dilanjutkan oleh pasangan Basuki Tjahaja purnama dengan Djarot.

Kemeja kotak-kotak saat itu memiliki filosofi Semua pembangunan dan program yang sedang berjalan harus dituntaskan dan tidak boleh sepotong-sepotong. Hal tersebut untuk Jakarta yang lebih baik ke depannya.

Selain baju kotak-kotak yang jadi trendsetter Jokowi saat itu. Pada saat Pilpres 2014, Presiden Jokowi juga memilih kemeja putih sebagai identitas dan ciri khasnya. Bahkan kemeja putih itu sampai hari ini masih dipakai Jokowi, saat melakukan kegiatan kerja keliling daerah.

Kemeja putih yang dipakai Presiden Jokowi ini juga memiliki makna dan filosofi, yakni Putih adalah cermin kebersihan nurani yang menyebabkan alam pikir berkreasi dan berdaya cipta dengan segala hal yang baik. Warna putih juga disesuaikan bagi orang yang punya sifat pekerja keras, yang bekerja dengan hatinya.

Setelah beberapa kali mengikuti kontestasi politik baik Pilgub dan Pilpres dengan ciri khas kemeja putih dan kemeja kotak-kotak, kini pengalaman itu kembali dijadikan referensi untuk pilpres 2024, sebagai bagian dari membangun identitas diri.

Presiden Jokowi sebagai mentor kembali mengusulkan kepada bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo, untuk memakai kemeja Hitam Putih garis lurus sebagai identitas diri dan juga para relawannya. Hal ini yang secara lisan disampaikan Ganjar dalam pidatonya di depan relawan saat acara silaturahmi 1 Muharram 1445 hijriah.

Dalam filosofi kemeja hitam putih memiliki banyak arti dan makna. Terutama, sebagai seorang pemimpin harus memiliki prinsip dan karakter yang jelas, tegas dan kuat. Dan pilihannya cuma hitam atau putih. Tidak abu-abu. Prinsip itulah yang ada pada sosok Ganjar Pranowo.

Kita sudah sering melihat bagaimana ketegasan dan Ganjar Pranowo selama memimpin Jawa Tengah. Ketegasan pada pelaku korupsi, pungli, dan pengawasan proyek yang ada di Jawa Tengah. Mulai dari pembangunan jalan, jembatan, hingga sekolah. Ganjar selalu tegas mengngingatkan, jangan ada yang main-main.

Sikap politik dari filosofi hitam-putih juga merupakan cerminan pemimpin yang selalu fokus dalam setiap mengemban amanah dan tidak mudah goyah saat banyaknya godaan dan ujian yang dihadapi. Bagi para pendukung pun, kemeja hitam putih juga memiliki makna yang besar dan mendalam.

Sebagai masyarakat yang nantinya akan memilih dan mencari calon nakhoda negara sebesar Indonesia, maka sudah seharusnya kita punya prinsip dan sikap yang tegas juga dalam menentukan pilihan.

Jangan sampai saat pemilu nanti kita salah pilih, karena resiko yang besar bisa saja menimpa negara ini. Dan penyesalan pun tidak ada arti. 

Jadi sekarang pilihan kembali pada kita, kita sudah tahu makna-makna dari semua kemeja yang pernah dipakai. Sekarang mau seperti apa negara ini kedepan. Apakah kita mau maju, stagnan atau bahkan mundur lagi ? Semua kembali pada pilihan kita masing-masing.


Oleh: Oktavia Pradesta



#Opini