Waspada Modus Penipuan Menyasar Driver dan Pengguna Ojek Online, Hati-hati Saldo Anda Bisa Kena Gasak
Ilustrasi Modus Penipuan Sasar Diver dan Penumpang Ojol
Dirgantaraonline.co.id,- Aksi kejahatan digital terus meningkat setiap tahunnya.
Berbagai modus dilakukan para oknum nakal untuk menjebak para korban.
Sasarannya pun tak mengenal jenis kelamin, usia maupun profesi.
Siapapun bisa menjadi korban dari tindak kejahatan digital.
Bahkan driver dan juga penumpang ojek online pun bisa jadi sasarannya.
Belakangan terkuak modus penipuan yang kerap mengatasnamakan ojek online.
Mulai dari orderan fiktif, penyebaran link phising hingga customer service palsu.
Hal ini membuat masyarakat terutama penyedia dan pengguna layanan ojek online perlu lebih waspada.
Pasalnya setiap modus pelaku ini bisa gasak saldo aplikasi maupun rekening bank korban.
Lalu bagaimana cara terhindar dari modus penipuan ini?
Simak tips terhindar dari modus penipuan ojek online.
Modus Penipuan Ojek Online
Dilansir dari laman resmi bca.co.id, modus penipuan perbankan yang mengincar data pribadi bank untuk mengakses akun rekening milik korban secara ilegal kian beragam.
Salah satunya, para penipu mengelabui korban dengan menyamar sebagai petugas customer care sebuah perusahaan ojek online (OJOL).
Modus penipuan ini ada tiga sasaran korban:
1. Para pengguna ojek online.
2. Para pemilik pesan antar (online food).
3. Para driver ojek / driver pesan antar online food.
Data-data yang diincar adalah data pribadi bank seperti nomor kartu ATM, PIN, kode OTP dan lain-lain, untuk bisa mengakses akun rekening bank milik korban secara ilegal, untuk menguras uang korban.
Cara Kerja Pelaku Penipuan Ojek Online
1. Calon korban biasanya akan ditelepon oleh seseorang yang mengaku dari Customer Care sebuah perusahaan ojek online / food online
2. Korban diberikan iming iming seperti:
- Dapat banyak promo cashback / diskon / bebas ongkir dll. (untuk pengguna ojol / online food)
- Dapat potongan pajak 10% (untuk pemilik resto)
- Di-upgrade supaya banyak pemesan ojek online (untuk driver ojol / driver online food)
3. Penelepon meminta calon korban mengisi link yang dikirim oleh si penelepon dengan alasan untuk verifikasi data.
4. Korban mengisi data (nomor kartu ATM, PIN, kode OTP) pada link yang disediakan
Korban mulai sadar dan merasa tertipu ketika mobile mobile-nya tidak bisa digunakan lagi.
Tak sedikit pula yang baru sadar setelah saldo yang ada di rekeningnya dikuras si pelaku.
Tips agar terhindar dari modus penipuan ini
1. Jangan mudah tergiur oleh iming-iming apapun yang diberikan oleh penelepon yang mengaku sebagai petugas ojek online / food online.
2. Waspada link palsu, jangan klik link isian data-data pribadi bank, untuk alasan verifikasi data sekalipun.
3. Pihak bank pasti akan selalu mengingatkan tentang kerahasiaan data pribadi bank seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP yang harus dijaga, apapun alasannya.
4. Jangan berikan akses akun rekening Anda pada siapapun termasuk orang yang mengaku sebagai pihak bank.
#Penipuan #ModusPenipuan #Kriminal