Breaking News

30 Peserta Miss Universe 2023 Jadi Korban Pelecehan Seksual

Mellisa Anggraini, pelapor sekaligus kuasa hukum korban Miss Universe 2023 di Polda Metro Jaya, Rabu 9 Agustus 2023

D'On, Jakarta,-
Para peserta Miss Universe 2023 yang diduga menjadi korban pelecehan seksual terus bertambah. Kini korban mencapai 30 orang.

Pelapor sekaligus kuasa hukum korban, Mellisa Anggraini mengungkapkan tak semua korban yang merupakan peserta Miss Universe 2023 melapor langsung ke Polda Metro Jaya sehingga hanya memberi surat kuasa.

"Sebenarnya yang mengalami ada 30 orang, tetapi yang baru yang memberikan kuasa baru 7 orang, tetapi berjalannya waktu terus bertambah," ungkap Mellisa terkait pelecehan seksual terhadap Miss Universe 2023 kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (9/8/2023).

Mellisa menjelaskan, para korban tersebut bakal mendatangi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA). Nantinya, kata Mellisa, Miss Universe 2023 bakal mengadukan pelecehan seksual berupa difoto telanjang ke Menteri PPPA Bintang Puspayoga.

"Kami lihat nanti ke depannya seperti apa, habis ini saya ketemu dengan korban-korbannya, kira-kira nanti pandangan Ibu Menteri bagaimana kerena kita mau teman-teman ini menyuarakan apa yang terjadi terhadap mereka, mereka speak up," ujarnya.

Mellisa menilai, selain melanggar norma, sesi pemotretan tersebut juga melanggar perjanjian. Terlebih, kata dia, pemotretan tersebut dilakukan mendadak.

"Sementara mereka juga sudah paham di Indonesia ini di dalam perjanjian harus sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku di Indonesia," katanya.

Dikatakan, body checking ini dilakukan 2 hari menjelang grand final. “Semestinya kalau mau body checking di awal-awal," jelasnya.

Sebelumnya, PT Capella Swastika Karya selaku event organizer (EO) Miss Universe 2023 resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Senin (7/8/2023). PT Capella Swastika Karya diduga melakukan pelecehan seksual terhadap peserta Miss Universe 2023, salah satunya N.

Mellisa Anggraeni selaku kuasa hukum N menyampaikan, kejadian pelecehan tersebut terjadi pada 1 Agustus 2023 lalu.

“Tanggal 1 agustus 2023 sudah terjadi sebuah peristiwa di mana tiba-tiba dilakukan body checking terhadap para kontestan di luar agenda resmi. Di luar eskpetasi di luar pengetahuan dari masing masing konstetan," tutur Melissa pada wartawan.

Mellisa menambahkan, saat melakukan body checking tersebut para peserta difoto telanjang. Melissa mengatakan, tindakan tersebut melukai martabat perempuan, termasuk peserta Miss Universe 2023.

“Di mana-mana orang kalau mau body checking dikasih tahu dong. Tetapi tidak pernah ada dan tidak dilakukan dengan proper, di sembarang tempat di tempat tidak privat, bahkan ada lawan jenis,” tuturnya.

“Jadi hal ini tentu membuat para kontestan merasa terlecehkan, merasa tidak nyaman merasa sakit karena value tidak dihargai sebagai perempuan, sehingga terkait hal itu kita laporkan dan para korban ini ingin mendapatkan keadilan dari si pelaku,” tambahnya.

Lebih lanjut, saat melaporkan PT Capella Swastika Karya, pihaknya menyerahkan sejumlah barang bukti. Termasuk rekaman foto dan video.

“Terkait bukti bukti tentu ada dokumen surat ya, kemudian ada foto dan video. Kami juga cukup terkaget-kaget ya ketika melihat foto-foto yang diambil oleh mereka,” jelas dia.

Laporan Mellisa teregistrasi dengan nomor LP/B/4598/VII/2023 SPKT POLDA METRO JAYA. Mellisa melaporkan PT Capella Swastika Karya dengan Pasal 4, 5, 6, 14, 15 Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual tahun 2022.


(*)

#SkandalMissUniverse2023 #MissUniverseIndonesia #FotoTelanjang #PelecehanSeksual