Beda Jejak Kapolri Listyo Sigit vs Panglima TNI Yudo Margono: Sama-sama Takut Ketemu Megawati?
Kapolri dengan Panglima TNI
D'On, Jakarta,- Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri menyentil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Yudo Margono ketika hadir dalam acara sosialisasi buku teks utama pendidikan Pancasila di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (21/8/2023).
Awalnya, Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengomentari kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo terhadap ajudannya Brigadir J. Ia mengaku masih sedih jika mengingat kasus tersebut.
Ketua Dewan Pengarah BPIP itu lalu mencari Kapolri dan Panglima TNI yang dikabarkan hadir dalam acara tersebut, namun tak nampak dalam jajaran tamu.
Ia lantas berkelakar kalau ketidakhadiran keduanya disebabkan takut mendengarkan pidato yang ia sampaikan.
"Tadinya saya berpikir, nih, Panglima TNI ada [di undangan acara], Kapolri ada. Kali denger aku yang mau isi pada enggak mau [datang]. Pada serem, ya," ujarnya.
Lantas seperti apakah rekam jejak Kapolri dan Panglima TNI yang disentil Megawati Soekarnoputri? Berikut ulasannya.
Rekam jejak Kapolri Listyo Sigit Prabowo
Listyo Sigit Prabowo adalah kelahiran Ambon pada 5 Mei 1969. Ia lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1991.
Sejak itulah karier kepolisiannya bermula dan sempat ditempatkan di sejumlah daerah. Salah satunya di Polres Tangerang pada 1991 hingga 1998.
Ketika itu, Listyo Sigit menjabat sejumlah posisi, mulai dari Perwira Samapta pada 1991, lalu Kepala Unit II Satuan Reserse Kriminal pada 1993 dan Kepala bagian Operasi pada 1998.
Setelah itu, ia dipindah tugas menjadi Kepala kepolisian Sektor (Kapolsek) di Duren Sawit pada 1999 dan Kapolsek Tambora pada 2003.
Karier Listyo Sigit di kepolisian terus meningkat, hingga pada 2011 ia diangkat menjadi Kapolres Surakarta. Saat itulah Listyo Sigit mulai menjalin kedekatan dengan Jokowi yang ketika itu menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Lalu kedekatan itulah yang membawa Listyo Sigit menjadi ajudan presiden ketika Jokowi memenangi Pilpres 2014. Namun ia menduduki jabatan itu hanya dua tahun.
Pada 2016, ia ditunjuk untuk menjadi Kapolda Banten. Lalu pada 2018 bertugas di Mabes Polri sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan.
Puncak kariernya didapat ketika Listyo Sigit dilantik menjadi Kapolri pada 2021 hingga kini.
Rekam jejak Panglima TNI Yudo Margono
Yudo Margono merupakan anak petani yang lahir di Madiun, Jawa Timur pada 26 November 1965. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) ke-33 pada 1988.
Ia mengawali karier militernya dari bawah sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Rudal di KRI YNS 332 pada 1988. Setelah itu, ia mengemban tugas sebagai Kadep Ops KRI Pandrong 801, KRP Sutanto 877 hingga KRI Ahmad Yani 351.
Pada periode 2004-2008, Yudi menjabat sebagai Komandan Lanal Tual. Jabatan itu ia peroleh setelah dinilai sukses menjadi komandan di sejumlah kapal perang TNI AL.
Setelah itu karier Yudo makin meroket. Pada 2008-2010 ia mengemban sebagai KOmandan Lanal Sorong.
Dua tahun setelahnya, 2010 hingga 2012, ia dipercaya untuk menjabat sebagai Komandan Satkat Koarmatim. Sosoknya kemudian menjadi Satkor Koarmatim pada 2011 hingga 2012.
Pada 2017 sampai 2018, Yudo menjabat sebagai panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Dalam waktu bersamaan, ia juga naik pangkat menjadi bintang dua.
Pada 2018, ketika menjabat sebagai Panglima Komando Armada RI Wilayah Barat, Yudo dan timnya berhasil menemukan black box Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Keberhasilan itu menyita perhatian publik dan namanya melambung dan semakin dikenal oleh banyak orang.
Puncak kariernya ia dapati ketika dirinya ditunjuk menjadi Panglima TNI pada 19 Desember 2022, menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
#PanglimaTNI #Kapolri #YudoMargono #ListyoSigitPrabowo #MegawatiSoekarnoputri