Dear Moms, Tumbuh Kembang Anak Ditentukan sejak Usia Dini
Ilustrasi
Dirgantaraonline.co.id,- Tumbuh kembang anak sering kali menjadi sumber keresahan bagi para orang tua, terutama saat anak memasuki masa keemasan yang sering disebut sebagai golden age.
Masa ini, yang berlangsung dari usia 0 hingga 5 tahun, memiliki peran penting dalam menentukan arah perkembangan anak-anak.
Pada fase ini, perhatian khusus dari orang tua sangatlah penting, karena saat ini anak-anak memiliki kemampuan yang lebih baik dalam berkembang sesuai dengan usia mereka. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB, sekitar 50% tingkat kecerdasan seseorang telah terbentuk pada usia 4 tahun.
Menurut Prof Dr Ahmad Suryawan SpA(K), yang merupakan ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatrik Sosial IDAI, pada usia 2 tahun, anak mengalami perkembangan kosa kata awal atau kosa kata dasar.
"Ketika anak mencapai usia dua tahun, ia akan mulai mengenali nama-nama benda di sekitarnya, seperti papa, mama, sendok, dan piring. Harapannya, setelah usianya melampaui dua tahun, anak akan memiliki pemahaman dan kemampuan berkomunikasi yang sesuai dengan usianya, seperti mengatakan 'mama lapar' atau 'ayo pergi, ma'," ungkap dokter Ahmad dalam Media Briefing virtual pada Rabu (30/8/2023).
Namun, bagaimana dengan perkembangan anak jika kedua orang tua diharuskan bekerja?
Dalam situasi seperti ini, anak dapat dititipkan kepada pengasuh yang terpercaya. Pengasuh ini bertanggung jawab menjaga, bermain bersama, dan memberikan asuhan yang baik kepada anak. Namun, dalam pola pengasuhan saat ini, seringkali anak diberikan akses ke televisi atau YouTube sebagai sarana bermain atau untuk memudahkan pengawasan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa televisi atau YouTube sebaiknya tidak diberikan kepada anak-anak.
Jika terpaksa memberikan akses ini, perlu pemantauan yang ketat. Isi dari tontonan televisi atau konten di YouTube haruslah sesuai dengan perkembangan anak sesuai usianya. Ini penting agar anak tidak hanya mengenal hewan-hewan seperti, jerapah dan gajah, tetapi juga mampu memahami kata-kata sehari-hari seperti sendal, sepatu, dan piring.
Dokter Ahmad menekankan bahwa tontonan televisi atau YouTube yang diberikan haruslah dalam bahasa yang sesuai dengan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan agar anak memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai dunia sekitarnya.
Selain itu, dia juga menyarankan agar ketika memiliki pengasuh untuk anak, orang tua sebaiknya tidak memberikan perintah dengan keras. Sebaiknya, dilakukan kolaborasi dengan pengasuh tersebut agar perkembangan anak bisa terpantau dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan meminta bantuan dengan kata-kata seperti "saya minta tolong nanti kalau anak sudah selesai tidur, bisa ditemani."
Dengan pendekatan yang lebih kooperatif, pengasuh akan lebih cenderung mengikuti petunjuk dengan baik. Sebaliknya, jika perintah diberikan dengan keras, kemungkinan besar pengasuh tidak akan merespons dengan baik.
#Parenting #tumbuhkembanganak #global