Breaking News

Harga CPO Pekan Ini Akan Menguat Ditopang Data Ekspor Malaysia

Sawit 

D'On, Jakarta,-
Setelah sepekan lalu, harga CPO menguat hampir mencapai 5%, pada minggu ini, harga CPO berpotensi melanjutkan penguatan dipicu rilis data ekspor CPO Malaysia periode 1-25 Agustus dan perkembangan kebijakan di Indonesia terutama terkait ekspor dan program biodiesel.

"Harga CPO pekan ini juga akan dipicu perkembangan penyelidikan Uni Eropa (UE) terhadap bea impor biodiesel asal Indonesia," kata Research and Development ICDX Girta Yoga dikutip Investor Daily, Senin (21/8/2023).

Ditambah lagi, efek El Nino di negara produsen utama, yakni Indonesia dan Malaysia, situasi di negara importir utama India, Tiongkok, dan Uni Eropa, serta situasi di pasar minyak kedelai.

Mengutip laporan terbaru Dewan Minyak Sawit Malaysia, ekspor CPO Malaysia hingga bulan Juli turun tipis sekitar 0,70% secara tahunan. Impor India ambles sebesar 4,54%, sedangkan Tiongkok justru naik sebesar 23,36%.

Yoga memprediksi, harga CPO akan bergerak pada resistance 4.000 – 4.200 ringgit Malaysia per ton. Apabila mendapat katalis negatif, harga berpotensi turun menemui level support di kisaran harga 3.700 – 3.500 ringgit Malaysia per ton.

Sementara, sepanjang harga lalu harga CPO terpantau bergerak menguat hampir 5%. Sepanjang bulan Agustus 2023 hingga pekan ketiga Agustus, harga CPO turun tipis sebesar 0,03%. “Secara year to date (ytd) hingga penutupan pekan III Agustus, kinerja harga melemah hampir 9%,” ungkap Yoga.

Sementara pergerakan harga minyak kedelai juga diprediksi bullish. Indikator yang mempengaruhi harga minyak kedelai adalah situasi di negara produsen utama, Brasil, AS dan Argentina, situasi di negara importir utama India, Tiongkok dan Uni Eropa, efek El Nino, situasi di jalur pelayaran Laut Hitam dan pasar CPO.


(B1)

#Bisnis #HargaCPO #CPO #Biodiesel