Breaking News

Melalui Diseminasi AKS Periode I, Pemko Padang Fokuskan Ini


D'On, Padang (Sumbar),-
Pemerintah Kota (Pemko) Padang menggelar acara Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Periode I di Aula Kantor Bappeda Kota Padang, Aie Pacah, Kamis (24/8/2023). Pada acara tersebut juga mendatangkan sejumlah tim pakar dan teknis audit kasus stunting.

Asisten I Pemerintahan dan Kesra Setdako Padang, Edi Hasymi menyampaikan, acara audit periode I ini akan difokuskan lagi, menimbang dengan peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“Adapun enam strategi yang perlu kita optimalkan ialah menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan akses air minum serta sanitasi,” ucap Edi Hasymi.

Ditambahkan, melalui paparan para pakar, dapat membantu mengenai cara menangani ke depan. Serta dapat menjadi patokan, seperti kapan dan kepada siapa yang bertanggung jawab berdasarkan paparan yang disampaikan oleh pakar.

“Selain mencarikan solusi dan tolak ukur untuk mengambil tindakan. Kita juga berharap melalui pertemuan ini dapat menghasilkan hasil yang signifikan. Sebab kita juga mendapat bantuan dari tiga lembaga besar seperti BKKBN, Dinas Kesehatan, DP3AP2KB dan seluruh stakeholder juga terlibat,” harapnya.

Kemudian, pihaknya mengapresiasi para stakeholder yang terlibat untuk serius dalam membantu pencegahan penurunan stunting di Kota Padang. Serta tidak menurunkan semangat dalam pencegahan penurunan stunting.

“Semangat untuk kita semua serta tidak menurunkan semangat dalam pencegahan penurunan stunting. Semoga usaha maksimal yang kita curahkan menjadi amal ibadah dan ladang pahala bagi kita semua,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas P3AP2KB, Eri Senjaya menyampaikan, salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan penurunan stunting ialah dengan memaksimalkan mengaplikasikan Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil).

“Kita juga memaksimalkan pengaplikasian pengisian Elsimil, di bawah pengawasan kita ada 37ribu keluarga berisiko stunting. Namun sekiranya yang mendaftar dan didampingi baru sebanyak 15ribu,” ucap Eri Sanjaya.

Dengan hal tersebut, tambah Kadis, diharapkan perhatian lebih intensif lagi dalam pengisian Elsimil. Seperti rapat koordinasi melibatkan forum KB.

“Untuk itu, mohon kiranya menjadi catatan penting menjadi intensitas lagi dalam penanganan ini. Minimal, rapat koordinasi untuk melibatkan forum KB,” tambahnya.

Kemudian, diharapkan dalam pengisian data keluarga berisiko tidak lagi adanya kesalahan pengisian (miss). Sehingga dalam pertemuan berikutnya, pengisjan data interfensi spesifik dan interfensi sensitif yang klop ini dapat dijadikan sebagai acuan penetrasi percepatan penurunan stunting. 

(WE/Charlie)

#Padang