Oknum Paspampres dan TNI AD Culik 2 Orang, 1 Korban Selamat Diturunkan di Tol Cikeas
Anggota Paspampres, Praka Riswandi Manik yang menjadi tersangka penganiayaan terhadap seorang warga Aceh di Jakarta bernama Imam Masykur (25) hingga tewas
D'On, Jakarta,- Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkapkan oknum Paspamres dan TNI AD menculik 2 korban termasuk Imam Masykur yang akhirnya tewas. Satu korban lainnya dilepas di Tol Cikeas karena mengalami sesak napas.
Irsyad Hamdie mengungkapkan ada 3 orang saksi yang diperiksa dari keluarga korban, kemudian ada saksi lainnya dalam proses penculikan dan pemerasan ini yang menjadi korban. "Ada satu juga korban yang diculik, sebenarnya yang diculik itu dua orang tapi yang satu dilepas di sekitar tol Cikeas atau di sekitar kota itu," ungkap Irsyad Hamdie.
Menurut Irsyad Hamdie, pelaku melepas korban karena mendapati korban ini kondisinya sudah tidak memungkinkan. "Nafasnya udah susah karena ketakutannya akhirnya korban yang satu dilepas. Itu juga kita periksa sebagai saksi," katanya.
Irsyad Hamdie menjelaskan saat kejadian ada warga yang menolong korban supaya tidak diculik. “Pelaku datang kemudian berusaha mengambil korban, tetapi warga sekitar toko itu memberikan perlawanan itu," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tindakan biadab dilakukan Praka RM dan kawan-kawan terhadap Imam Masykur. Oknum Paspampres itu memeras korban lalu menganiayanya hingga tewas. Jenazah Imam Masykur kemudian dibuang di Waduk Jatiluhur, Purwakarta.
Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Cpm Isyad Hamdie Bey Anwar mengungkap motif pembunuhan Imam Masykur (25 tahun) oleh Praka RM bersama Praka HS dan Praka J adalah pemerasan. Isyad menyebut, Praka RM Cs sengaja mengincar Imam yang berprofesi sebagai penjual obat-obatan.
Menurut Isyad, Praka RM sudah mengetahui kalau Imam dan kelompoknya ini penjual obat-obatan itu. Mereka kemudian berpura-pura menjadi polisi dan menculik Imam. Korban kemudian diperas. Pelaku juga tidak melaporkan bahwa Imam penjual obat-obatan kepada kepolisian. "Jadi Praka RM dan kawan-kawan pura-pura jadi polisi bodong, menangkapnya, lalu meminta sejumlah uang buat ditebus. Cuma pelaksanaannya mungkin kelewatan sehingga menyebabkan meninggal," imbuhnya.
Isyad menambahkan, Praka RM meminta uang Rp 50 juta tetapi tidak dipenuhi korban. Anghota Paspampres dan kawan-kawannya kemudian menyiksa Imam hingga korban meninggal. Isyad mengungkap identitas pelaku penculikan dan pembunuhan warga Bireun, Aceh itu ada tiga orang yaitu 3 orang, yakni Praka RM, Praka HS, dan Praka J.
Praka RM, kata Isyad merupakan anggota Paspampres dan bertugas sebagai Anggota Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan. "Praka RM: Anggota Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan," katanya saat dihubungi Senin (28/8/2023).
Sementara dua pelaku lain yakni Praka HS dan Praka J juga bertugas di satuan berbeda. Praka HS merupakan anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat. Sementara Praka J anggota TNI Angkatan Darat di Kodam Iskandar Muda, Aceh. "Praka HS: Anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat. Praka J: Anggota TNI di Kodam Iskandar Muda," jelasnya.
Jasad Imam Masykur, warga Bireun, Aceh diculik ditemukan di wilayah Purwakarta, Jawa Barat. Praka RM Cs sengaja membuang jasad Imam di daerah tersebut. "Dia (korban) dibuang di waduk di jembatan waduk Purwakarta," katanya saat dihubungi Senin (28/8/2023).
Jasad Imam kemudian hanyut hingga ke Karawang. "Kemudian hanyut, tanggal 15 Agustus ketemu di sungai di daerah Karawang. Nah pria tidak dikenal ini diamankan kepolisian dibawa ke RSUD," katanya.
#Paspampres #PaspampresAniayaWarga #Kriminal #TNI