PMN Waskita Karya Rp 2,5 Triliun Dialihkan ke Proyek Tol Trans Sumatera
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
D'On, Jakarta,- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, penyertaan modal negara (PMN) untuk PT Waskita Karya Tbk senilai Rp 2,5 triliun akan dialihkan untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera.
Pengalihan PMN ini dilakukan dalam proses restrukturisasi keuangan Waskita, dimana perseroan rencananya akan dijadikan anak usaha PT Hutama Karya (Persero).
Adapun dana Rp 2,5 triliun bakal dialokasikan untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera yang berada di bawah Hutama Karya. Uang itu berasal dari penyertaan modal negara kepada Waskita untuk proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi.
"PMN yang Rp 2,5 triliun untuk Tol Bocimi mungkin tetap di HK. Kalau penugasan kan hanya untuk Tol Trans Sumatera kalau HK," ujar Basuki di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Sementara uang pembangunan Tol Bocimi milik Waskita Karya nantinya akan didanai oleh PT Sarana Multi Infrastuktur (SMI).
Sebagai informasi, pemerintah telah mengalokasikan PMN senilai Rp 3 triliun untuk Tahun Anggaran 2022. PMN tersebut dipergunakan menyelesaikan ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) dan Tol Bocimi.
Namun, hingga memasuki kuartal III 2023, pemerintah belum mencairkan dana segar tersebut. Alasannya lantaran Waskita Karya masih dalam tahap restrukturisasi atau penyehatan keuangan.
PMN Waskita Karya Ditarik Lagi, Erick Thohir Minta Dialihkan ke Hutama Karya
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap alasan Penyertaan Modan Negara (PMN) bagi Waskita Karya ditunda oleh pemerintah. Menurutnya alasannya karena BUMN Karya itu tengah dalam proses restrukturisasi.
Informasi, pemerintah menunda pencairan PMN Tahun Anggaran 2022 untuk Waskita Karya. Nominal PMN-nya sebesar Rp 3 Triliun.
“Waskita saat ini sedang dalam tahap restrukturisasi dan perbaikan tata kelola untuk transformasi bisnis, sehingga atas alokasi PMN TA 2022 kepada Waskita untuk penyelesaian Proyek Strategis Negara (PSN) ruas tol Bogor - Ciawi – Sukabumi (Bocimi) dan Kayu Agung – Palembang - Betung (Kapalbetung) dilakukan penundaan pencairan,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya, Rabu (9/8/2023).
Melihat pentingnya kedua proyek tersebut, Erick pun mengusulkan PMN untuk Hutama Karya sebesar Rp 12,5 triliun untuk 2024. Nantinya, dana segar dari kas negara itu akan digunakan untuk merampungkan proyek tol Kapalbetung tahap II dan tol Bocimi seksi III.
“Masuknya PMN melalui Hutama Karya dalam rangka penyelesaian proyek strategis nasional untuk menyelesaikan Proyek Jalan Tol Kapal Betung dan Bocimi sehingga pekerjaan proyek bisa jalan. Penyelesaian pembangunan jalan tol strategis ini nantinya juga dapat meningkatkan nilai investasi jalan tol dan konstruksi yang dimiliki oleh Waskita," terangnya.
"Dengan demikian, maka Waskita dapat mempercepat program recycling asset serta mengumpulkan investor potensial untuk kemitraan strategis, yang akan membantu meningkatkan laba, menurunkan posisi utang perseroan dan bisa menyelesaikan kewajiban kepada vendor-vendor,” jelas Erick.
Belum Masuk Kantung Waskita
Sementara itu, Direktur Utama Waskita Karya, Mursyid mengatakan bahwa dana PMN 2022 sebesar Rp 3 triliun belum masuk ke kas perseroan.
“Pembatalan penerimaan dana PMN 2022 sebesar Rp3 triliun ini karena Waskita sedang dalam proses review Master Restructuring Agreement (MRA) untuk melakukan restrukturisasi struktur keuangan Perseroan secara komprehensif,” katanya.
Mursyid juga menambahkan bahwa saat ini perseroan sedang dalam diskusi intensif dengan kreditur baik dengan perbankan maupun pemegang obligasi dalam proses review secara komprehensif terhadap skenario modifikasi MRA sehingga pemberian dana PMN tahun ini belum bisa dilakukan.
“Perseroan berkeyakinan pemerintah akan tetap membantu dalam rangka percepatan penyelesaian Proyek Strategis Negara (PSN) terutama untuk ruas tol Bogor - Ciawi – Sukabumi dan Kayu Agung – Palembang - Betung. Disamping itu, perseroan akan mencari formula yang paling pas untuk kondisi Waskita saat ini,” beber Mursyid.
“Seluruh upaya-upaya perbaikan dan Program Transformasi yang tengah dilakukan oleh Perseroan demi memperbaiki kinerja keuangan dan performa perusahaan secara menyeluruh. Dengan segala kondisi yang dialami Perseroan saat ini, kami terus berkomitmen untuk menjalankan operasional dengan sebagaimana mestinya dan tetap fokus untuk menyelesaikan proyek - proyek yang sedang berjalan serta terus melakukan peningkatan tata kelola perusahaan yang baik,” tutup Mursyid.
#TolTransSumatra #PUPR #WaskitaKarya #BasukiHadimuljono