Putra Mahkota Keraton Solo Tabrak Pemotor, Siap Tanggung Jawab
Seorang warga berjalan di dalam Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah
D'On, Surakarta (DIY),- Putra Mahkota Keraton Surakarta KGPAA Hamangkunagoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram mengakui telah menabrak warga Sragen, Hanafi, Kamis (10/8) dini hari. Pria yang akrab disapa Purbaya itu mendatangi Kantor Satlantas Polresta Surakarta Jumat (11/8) untuk klarifikasi.
Kuasa hukum Keraton Surakarta, KPAA Ferry Firman Nurwahyu Pradataningrat mengakui Pajero putih yang menabrak Hanafi saat itu dikendarai oleh Putra Mahkota Keraton Surakarta. Namun ia membantah Purbaya meninggalkan lokasi kecelakaan untuk melarikan diri.
"Ternyata beliau hanya berusaha mencari bantuan ke kediamannya yang tak jauh dari tempat kejadian," katanya melalui keterangan tertulis.
Ferry mengatakan Purbaya segera kembali ke lokasi dengan membawa bantuan. Namun saat tiba di lokasi, korban sudah tidak ada di tempat.
Pihak Keraton kemudian berusaha mencari identitas dan alamat korban. Purbaya didampingi Ferry dan Pengageng Sasana Wilapa KP Nur Adiningrat kemudian mengunjungi kediaman korban di Kabupaten Sragen. Kunjungan dilakukan dua kali.
"Kami membicarakan keadaan kondisi kesehatan korban dan kemungkinan-kemungkinan lain yang diperlukan," kata Ferry.
Ferry memastikan keluarga korban sepakat untuk menyelesaikan urusan tersebut secara kekeluargaan. Apalagi, korban tidak mengalami luka yang serius.
"Apabila ada biaya perawatan, pemulihan kesehatan agar sembuh seperti keadaan semula itu tanggung jawab kami," katanya.
Siap Tanggung Jawab
Tak hanya itu, pihak Keraton Surakarta juga siap menanggung biaya kerusakan sepeda motor milik Hanafi.
"Kendaraan apabila ada kerusakan dan bisa diperbaiki kita perbaiki. apabila tidak bisa, kita ganti," katanya.
Sementara itu, ibu korban, Darsi mengatakan anaknya terlibat kecelakaan saat hendak kembali ke kosannya di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo. Menurutnya, saat ini Hanafi sudah mulai pulih.
"Kalau trauma tidak ada, cuma sedikit lecet di dengkul dan luka ringan di tangan," katanya.
Ia mengakui keluarganya sempat mendatangi kantor Satlantas Polresta Surakarta terkait insiden tersebut. Namun ia membantah pihaknya berniat untuk melaporkan kejadian tabrak lari.
"Kami lapor karena untuk mengurus jasa raharja," katanya.
Kecelakaan ini terjadi antara mobil SUV dengan sepeda motor di simpang empat Bundaran Gladak, Solo, terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.
Video yang merekam peristiwa itu viral di media sosial. Kejadian tersebut terekam CCTV Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Kamis (10/8) dini hari.
Dalam video berdurasi 20 detik itu tampak mobil Mitsubishi Pajero putih datang dari arah Slamet Riyadi hendak berbelok ke Jalan Pakubuwono. Saat berbelok, muncul motor yang melaju dari arah selatan ke utara di Jalan Pakubuwono.
Mobil itu menabrak sepeda motor tepat di tikungan jalan. Bukannya berhenti, pengemudi mobil kemudian melaju ke arah Keraton Surakarta tanpa menolong korban.
(syd/pmg)
#TabrakLari #KeratonSurakarta #KeratonSolo #Peristiwa