Bantah Pernyataan Wanita Emas Ada Praktik Lesbian di Rutan Pondok Bambu, Ini Penjelasan Ditjenpas
Hasnaeni Wanita Emas
D'On, Jakarta,- Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Ditjenpas Kemenkumham) membantah tudingan terdakwa perkara korupsi PT Waskita Beton Precast, Hasnaeni atau Wanita Emas yang menyebut 99 persen penghuni Rutan Pondok Bambu memiliki penyimpangan seksual atau lesbian.
Kabag Humas dan Protokol Ditjen PAS Kemenkumham, Rika Aprianti menyatakan, Rutan Pondok Bambu telah melakukan deteksi dini sebagai upaya preventif. Sejumlah upaya itu, di antaranya menyediakan layanan aduan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahkan, masyarakat juga dapat menyampaikan aduan melalui situs dan pos pelayanan pengaduan. Selain itu, Rutan Pondok Bambu menggelar kegiatan keagamaan bagi seluruh WBP setiap harinya.
"Melaksanakan kegiatan keagamaan secara menyeluruh (semua agama) yang dilaksanakan setiap hari," kata Rika, Senin (18/9/2023).
Rika mengatakan, Rutan Pondok Bambu juga menyediakan layanan konseling dan dukungan psikologis bagi WBP yang membutuhkan. Layanan itu dilakukan Rutan Pondok Bambu bekerja sama dengan Rumah Sakit Pengayoman dan Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta. Terdapat juga layanan penyuluhan hukum dan kesehatan bagi warga binaan.
"Penyuluhan kesehatan termasuk di dalamnya tentang kesehatan lingkungan, layanan kelompok rentan, bahaya penyimpangan seksual, dan penyebaran penyakit menular seksual yang dilaksanakan oleh petugas medis klinik pratama Rutan Kelas I Pondok Bambu," papar Rika.
Rika menambahkan, Rutan Pondok Bambu juga memberikan pelatihan keterampilan kepada warga binaan, seperti menjahit, merajut, mote, decopage, tata boga (memasak), dan lainnya yang dapat dilakukan di dalam kamar hunian untuk mengisi waktu luang WBP. Para warga binaan juga melaksanaan olahraga senam bersama yang dilakukan seminggu sekali secara bergilir dan tenis meja yang digelar dua kali seminggu.
"Memberikan kesempatan kepada WBP untuk berkreasi dalam seni tari, seni peran, seni tarik suara (menyanyi) dan seni lukis. Memberikan rekreasi kepada WBP berupa nobar atau nonton bersama secara bergiliran di halaman dalam Rutan Kelas I Pondok Bambu, dan pentas seni," katanya.
Setiap warga binaan, kata Rika, mendapat layanan kunjungan sekali seminggu, dan juga kunjungan online atau video call secara gratis, serta disediakan WartelPas (bekerja sama dengan PT. Palapa) bagi WBP.
Selain itu, para petugas melaksanakan patroli setiap tiga jam sekali untuk memantau keadaan dan kegiatan WBP di dalam blok hunian. Seluruh kegiatan selama melakukan penjagaan dituangkan dalam laporan harian dan dibagikan di grup WA pengamanan Rutan Kelas I Pondok Bambu.
"Dan selanjutnya dilaporkan pada laporan harian SATOPSPATNALPAS DKI Jakarta," katanya.
Kegiatan dan aktivitas para warga binaan Rutan Pondok Bambu juga terpantau melalui CCTV selama 24 jam yang dipasang di 33 titik yang tersebar di area blok hunian, halaman dalam, dan area luar. Rutan Pondok Bambu, katanya, melakukan tindakan bagi pelanggar tata tertib, sesuai peraturan yang berlaku dengan tahapan-tahapan dari mulai pemberian nasihat, peringatan, pencabutan hak WBP, melalui pertimbangan dari sidang Tim Pengamat Permasyarakatan Rutan Kelas I Pondok Bambu.
"Dengan kegiatan-kegiatan tersebut di atas, maka WBP dapat menjalankan aktivitas secara dinamis, dan kondisi Rutan Kelas I Pondon Bambu sampai saat ini dalam keadaan aman dan tertib," katanya.
Rika menyatakan seluruh lapas dan rutan memiliki aturan yang harus dipatuhi oleh semua warga binaan, termasuk juga Rutan Pondok Bambu. Akan ada sanksi bagi semua yg terbukti melanggar aturan.
"Berdasarkan informasi dari kepala Rutan Pondok Bambu, sejauh ini di Rutan Kelas I Pondok Bambu tidak pernah menerima aduan baik dari WBP maupun dari keluarga WBP, terkait penyimpangan yang berakibat terhadap pelanggaran tata tertib di dalam Rutan Kelas I Pondok Bambu," katanya.
Untuk itu, Rika mempertanyaan tudingan Hasnaeni Wanita Emas yang menyebut 99 persen penghuni Rutan Pondok Bambu adalah lesbi. Rika menekankan, angka ilmiah seharusnya dihasilan dari penelitian ilmiah yang jelas indikatornya.
"Silakan ditanya kepada yang memberi informas apa dasarnya mengeluarkan angka 99 persen. Kita sama-sama paham angka ilmiah dihasilkan dari penelitian ilmiah yang jelas indikatornya," tegasnya.
Direktur Utama PT Misi Mulia Metrical, Hasnaeni atau yang dikenal dengan nama Wanita Emas menyebut 99 persen tahanan Rutan Pondok Bambu memiliki penyimpangan seksual atau lesbian. Hasnaeni yang menjadi terdakwa perkara korupsi penyelewengan penggunaan dana PT Waskita Beton Precast mengaku pernah dilecehkan oleh sesama tahanan Rutan Pondok Bambu.
"Di sana tuh hampir 99 persen itu lesbi ya. Jadi penyimpangan seks. Di situ ada di sana dan itu membuat saya resah," kata Hasnaeni seusai menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (13/9/2023).
"Pernah (dilecehkan). Ada waktu baru masuk. Waktu itu saya marahin pas dia pegang-pegang gitu ya. Saya marahin, akhirnya enggak lagi," kata Hasnaeni menambahkan.
Selain dilecehkan oleh sesama tahanan, Hasnaeni mengeklaim pernah digigit tikus di Rutan Pondok Bambu. Untuk itu, Hasnaeni meminta penahanannya dipindahkan.
#RutanPondokBambu #Lesbian #Hasnaeni #WanitaEmas #Ditjenpas