Breaking News

Jembatan Multifungsi Tanah Abang Anies Baswedan Dituding Jadi Penyebab Sepinya Pembeli

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono saat melakukan kunjungan ke Pasar Tanah Abang, Jumat, 22 September 2023. 

D'On, Jakarta,-
 Pedagang di Pasar Tanah Abang menyebut jembatan multifungsi Tanah Abang yang diresmikan di era Anies Baswedan dinilai menutup akses masuk para pembeli. Akibatnya aktivitas perdagangan saat ini sepi.

Hal ini dikatakan salah satu pedagang kepada Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono saat melakukan kunjungan ke Pasar Tanah Abang, Jumat (22/9/2023). Gembong bersama seluruh anggota fraksi PDIP lainnya mendatangi dan melakukan diskusi bersama pedagang Tanah Abang.

Pada perbincangan mereka, salah satu pedagang Tanah Abang, Deswita mengatakan kepada bahwa kondisi para pedagang Tanah Abang saat ini sangat menyedihkan. Pasalnya dia menyebut seluruh pedagang tidak memiliki pembeli saat ini.

Ketika ditanya mengenai alasan sepinya pembeli, terdapat dua alasan yang menjadi sorotan mereka. Pertama, maraknya fenomena belanja online di beberapa e-commerce seperti Tiktok dan Shopee. Kemudian alasan selanjutnya mengenai penutupan akses yang terjadi sejak 2019, itu mengakibatkan sepinya aktivitas perdagangan di sekitar area Tanah Abang.

"Kami ingin seperti jaman Pak Jokowi dulu, aksesnya diperbaiki, sarana prasarana dikembalikan seperti semula, dirapikan kembali," ungkap Deswita.

Deswita mengatakan, pada era kepemimpinan Gubernur Joko Widodo, akses di Tanah Abang dinilai lancar dan bagus. Namun, hal tersebut berubah sejak kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan sekitar tahun 2018.

Adanya pembangunan jembatan multifungsi Tanah Abang dinilai pedagang menutup akses masuk para pembeli ke Tanah Abang. Akibatnya, pasar yang dulunya ramai oleh aktivitas perdagangan saat ini sepi.

Senada dengan Deswita, pedagang lainnya, Doni mengatakan para pedagang segera berharap agar pembangunan Blok G segera dituntaskan. Terlebih, dia menyatakan sejak 2019 para pedagang dijanjikan untuk disediakan tempat penampungan sementara (TPS) oleh Pasar Jaya. Namun, dia mengaku hingga kini hal tersebut belum terlaksana sehingga membuat aktivitas perdagangan Blok G menjadi mati.

"Kita harapkan disediakan TPS, Blok G dibangun kembali, diperbaiki sarana prasarana agar dapat hidup kembali," tuturnya.

Doni menyatakan sejak tertutup nya akses ke Blok G, omzet mereka menurun dan hilang. Namun, dia mengatakan Pasar Jaya tetap menagih uang sewa bulanan kepada para pedagang. Hal tersebut menjadi beban bagi pedagang yang tidak mendapat pemasukan sama sekali.

"Tunaikan janji Pasar Jaya tahun 2019, dijanjikan penutupan cuma sementara. Ini (Blok G) bangun dulu, baru tagih kami untuk bayar kewajiban," pungkasnya.


(B1)

#PasarTanahAbang #Pedagang