Breaking News

PKS Sentil Anies Pilih Cak Imin Cawapres Secara Sepihak: Jangan Diulang

Jazuli Juwaini 

D'On, Jakarta,-
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyentil bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan yang memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk Pilpres 2024 secara sepihak. PKS, kata Jazuli, memberikan catatan serius atas keputusan Anies tersebut agar tidak diulang dan memperbaiki komunikasi ke depannya dengan partai-partai pengusung Anies.

"Bagus Kalau itu disadari, ke depan sebaiknya tidak boleh terulang. Nih komunikasi ke depan diperbaiki," ujar Jazuli Juwaini kepada wartawan di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Menurut Jazuli, komunikasi dalam koalisi merupakan hal penting, apalagi ketika memutuskan kebijakan strategis seperti penentuan bacawapres Anies. Menurut dia, komunikasi justru bisa mengatasi persoalan-persoalan yang ada termasuk perbedaan-perbedaan dalam pilihan bacawapres.

"Ya, kan sebenarnya sesuatu itu yang paling penting dikomunikasikan, ini kan bukan wahyu dari langit bisa saja berubah tapi yang perlu dibangun itu komunikasi yang bagus, saya kira dengan komunikasi itu semua kan bisa diatasi dengan baik. Ketika kita melakukan komunikasi membahas kan orang akan melihat dari berbagai perspektif dan sisinya," jelas dia.

Jazuli mengibaratkan komunikasi dalam menentukan pilihan bacawapres seperti sepasang remaja yang hendak melangsungkan pernikahan. Menurut dia, pasangan tersebut tentu akan dikomunikasikan dengan keluarga, tidak serta merta dipaksakan

Menurut dia, penentuan Cak Imin bacawapres Anies harus menjadi pelajaran penting bagi Anies dan partai koalisi pendukungnya agar komunikasi diperbaiki.

"Buat PKS karena lebih mengedepankan kepentingan bangsa, dan negara dan kebersamaan, sudahlah, itu kita kasih catatan saja. Nih komunikasi ke depan diperbaiki, pungkas Jazuli.

Diketahui, penentuan Cak Imin sebagai bacawapres Anies Baswedan dilakukan sepihak tanpa adanya komunikasi dengan Partai Demokrat dan PKS. Padahal, Partai Demokrat dan PKS merupakan anggota koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Nasdem yang mengusung Anies Baswedan sebagai bacapres 2024. Atas keputusan tersebut, Partai Demokrat merasa dikhianati dan memutuskan hengkang dari koalisi Perubahan untuk Persatuan.


(B1)

#PKS #Pilpres2024 #Pemilu2024 #Nasional