Breaking News

5 Hadis Tentang Rasa Bersyukur umat Muslim Wajib Tahu

Ilustrasi berdoa

Dirgantaraonline.co.id,-
Bersyukur adalah salah satu ciri ketaatan hamba kepada Allah SWT. Bersyukur merupakan salah satu sikap mulia dan terpuji yang harus dimiliki oleh umat muslim.

Bersyukur merupakan wujud manusia menerima takdir dan kenikmatan yang Allah SWT berikan. Banyak hadis dan ayat Al-Qur’an membahas mengenai bersyukur.

Syukur berasal dari bahasa arab “syakara” dengan arti berterima kasih dan syukron yang memiliki arti rasa terima kasih. Sifat ini harus dimiliki oleh umat muslim, syukur adalah suatu pengakuan dan pujian terhadap segala nikmat pemberian Allah SWT.

Allah SWT menjanjikan jika seseorang bersyukur, maka Allah SWT akan melipatgandakan kenikmatan untuknya. Sabda ini telah tertulis dalam surah Ibrahim ayat 7 sebagai berikut:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan: ’Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.

Bersyukur tidak hanya ditujukan untuk rezeki saja, tetapi banyak hal yang harus disyukuri dalam hidup ini. Seperti bersyukur masih diberikan umur yang panjang, jiwa dan raga yang sehat, bersyukur masih bisa bernafas, bersyukur masih diberikan kesempatan untuk beristirahat dan masih banyak lagi kenikmatan yang tak terhingga diberikan Allah SWT. Seperti dalam Ayat Al-Qur’an Surah An- Nahl ayat 18.

 وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Berikut adalah lima hadis tentang rasa bersyukur.

Hadis Riwayat Muslim


عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ؛ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Artinya : “Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mukmin sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya.” [HR. Muslim no.7692].

Hadis ini menjelaskan bahwa seorang yang beriman atau percaya kepada Allah SWT, akan membuat segala hal yang terjadi kepadanya menjadi kebaikan, baik itu nikmat maupun cobaan. Nabi Muhammad SAW dalam hadis riwayat Muslim menjelaskan tentang sosok orang yang bersyukur dan tidak bersyukur.

مُطِرَ النَّاسُ على عهدِ النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ فقالَ النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ أصبحَ منَ النَّاسِ شاكرٌ ومنهم كافرٌ قالوا هذهِ رحمةُ اللَّهِ وقالَ بعضُهم لقد صدقَ نوءُ كذا وكذا

Artinya : “ Ketika itu hujan turun di masa Nabi Shallallahu’Alaihi Wasallam, Lalu nabi bersabda.’ Atas hujan ini, ada manusia yang bersyukur dan ada yang kufur nikmat. Orang yang bersyukur berkata.’ inilah rahmat Allah’. Orang yang kufur nikmat berkata, ‘Oh pantas saja tadi ada tanda begini dan begitu.”(HR. Muslim no.73).

Hadis Riwayat Tirmidzi 
Dalam hadis ini Nabi Muhammad SAW bersabda tentang rasa bersyukur terhadap manusia. Jika seseorang tidak berterima kasih kepada manusia, maka dia tidak bersyukur kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW menganjurkan bagi umat muslim untuk mengucapkan terima kasih sesama manusia. 

عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «من لا يشكر الناس لا يشكر الله

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, maka dia tidak bersyukur kepada Allah SWT.” (HR. Tirmidzi).

Hadis Riwayat Ibnu Majah
Hadis ini memerintahkan untuk menjadi hamba yang berbakti, dengan menjadi orang yang menahan diri, berhati-hati, dan menanamkan sifat qanaah (merasa cukup atas hasil yang diusahakannya). Sikap tersebut adalah awal dari munculnya rasa bersyukur, merupakan sikap yang terpuji dan mulia. 

كن وَرِعًا تكن أعبدَ الناسِ ، و كن قنِعًا تكن أشْكَرَ الناسِ

Artinya : Jadilah orang yang wara (menahan diri), maka engkau akan menjadi hamba yang paling berbakti. jadilah orang yang Qana’ah, maka engkau akan menjadi hamba yang paling bersyukur.” (HR Ibnu Majah no.3417, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).

Hadis Riwayat Thabrani

قَا اللهُ تَعَالىَ : يَاابْنَ اَدَمَ, اِنَّكَ مَاذَكَرْتَنِى شَكَرْتَنِى, وَاِذَامَانَسِيْتَنِى كَفَرْتَنِى (رواه الطبرانى عن ابى هريرة)

Artinya : Allah SWT berfirman “wahai anak Adam, bahwa selama engkau mengingat Aku, berarti engkau mensyukuri Aku, dan apabila engkau melupakan Aku, berarti engkau telah mendurhakai Aku!” [H.R Thabrani].

Bersyukur juga dapat meningkatkan iman kita kepada Allah SWT, karena dengan bersyukur kita selalu mengingat pemberian yang Allah SWT, dan mensyukuri apa yang telah diberikan.

Hadis Riwayat Abu Dawud

فَإِنْعَجِزْتُمْعَنْمُكَافَأَتِهِفَادْعُوْالَهُحَتَّتَعْلَمُوْاأَنْقَدْشَكَرْتُمْفَإِنَّاللّٰهَيُحِبُّالشَّاكِرِيْنَ

Artinya: “Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia hingga engkau merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena sesungguhnya Allah SWT sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur”.


(Rini)

#KeutamaanBersyukur #Bersyukur #Hadis #Religi #Islami #Global #Gayahidup #Lifestyle