7 Hewan yang Dikaitkan dengan Kematian, Mitos atau Fakta?
Ilustrasi mitos hewan Kematian
Dirgantaraonline.co.id,- Sepanjang sejarah, berbagai hewan telah dikaitkan dengan kematian. Namun mengapa makhluk tertentu menjadi identik dengan akhir kehidupan?
Dikutip dari Live Science, Jumat (3/11/2023), beberapa hewan dikenal bergembira dengan kematian seseorang, seperti capung, burung gagak, hingga burung enggang.
1. Burung enggang
Enggang yang banyak ditemukan di padang rumput, sabana, dan kawasan hutan terbuka, merupakan burung karnivora (pemakan daging) yang berburu hewan kecil dan serangga.
Dalam Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine disebutkan, burung berparuh cerah ini dipandang sebagai pembawa kematian dan kehancuran di sembilan negara di Afrika bagian selatan dan timur, menurut survei 2014 pada 98 orang.
Laporan studi tersebut mengungkapkan, masyarakat menganggap burung enggang merupakan pertanda buruk. Di Zimbabwe dan Malawi, sebagian orang menilai burung enggang yang hinggap di atap rumah akan membawa sial bagi penghuninya.
Burung enggang yang bergerombol dalam jumlah ganjil, dianggap sebagai tanda kematian. Di Tanzania, burung ini dianggap sebagai pembawa jiwa yang mati dan roh marah.
2. Capung
Di Jepang, capung merah (sympetrum frequens) muncul ketika dewasa dari padang rumput bermigrasi ke pegunungan tinggi untuk mencari makan. Kehadiran mereka bertambah banyak pada awal musim gugur ketika turun dari pegunungan ke tempat berkembang biak di dataran rendah.
Periode ini bertepatan dengan festival musim panas Obon, perayaan kembalinya arwah orang mati mengunjungi orang yang mereka cintai. Capung merah besar dipandang sebagai pembawa pesan roh-roh ini, menurut studi etnografi tahun 1959.
3. Burung nasar
Tidak mengherankan jika burung nasar masuk dalam daftar hewan yang dikaitkan dengan kematian. Burung nasar menggunakan indra penciumannya untuk mendeteksi bangkai dari jarak lebih 1 mil (1,6 km). Burung ini gemar mengitari bangkai saat terbang dan mengambil daging bangkai tersebut.
Namun yang mengejutkan, di Mesir kuno, burung nasar dipandang sebagai simbol kebersihan dalam lingkaran kehidupan dan kematian. Menurut Institut Antropologi Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia, burung nasar menjadi lambang dewa maut. Orang Mesir kuno percaya bahwa semua burung nasar adalah betina dan lahir secara spontan dari telur. Hal ini menyebabkan burung nasar dipakai sebagai hiasan kepala oleh istri Firaun untuk perlindungan.
Menurut Museum dan Perpustakaan Institut Sejarah Sains di Philadelphia, AS, menyebutkan beberapa budaya memandang burung nasar sebagai cara suci untuk membuang orang meninggal. Komunitas Zoroaster di India yang dikenal sebagai Parsis, serta umat Buddha Vajrayana di Tibet, mengandalkan burung ini untuk memakan mayat.
4. Kelelawar
Dalam beberapa kebudayaan, kelelawar dikaitkan dengan kematian. Pada masyarakat Māori di Selandia Baru, kelelawar diasosiasikan dengan peramal kematian. Menurut The Raupo Book of Maori Proverbs, burung itu hanya terdengar di malam hari melalui jeritan di kegelapan.
5. Burung hantu
Burung hantu mungkin diasosiasikan dengan kematian karena sebagian besar aktif di malam hari. Dalam banyak kebudayaan, burung hantu adalah simbol kematian dan utusan dewa, menurut buku Owl karya Desmond Morris 2009.
Dalam mitologi Romawi, suara burung hantu adalah pertanda kematian segera datang. Burung hantu diyakini bisa meramal kematian beberapa kaisar Romawi. Faktanya, sejumah kaisar itu meninggal setelah terdengar suara burung hantu.
Keyakinan serupa ditemukan pada survei di dataran tinggi Distrik Nyeri, Kenya. Sebanyak 72 petani diwawancarai di delapan wilayah. Sekitar 76% petani mengatakan tangisan burung hantu menyebabkan kematian.
6. Burung gagak
Gagak (corvus corone) adalah burung yang sangat cerdas pemakan segala jenis, mulai buah beri hingga daging hewan mati yang membusuk. Dalam cerita rakyat Irlandia, Badb adalah salah satu dari trio dewi perang yang berwujud burung gagak.
Menurut artikel abad ke-19 yang diterbitkan Proceedings of the Royal Irish Academy, cerita rakyat ini mengatakan burung gagak pertanda pertumpahan darah, yang membuat takut prajurit di medan perang.
7. Tikus
Tikus menjadi salah satu hewan yang masuk dalam daftar ini. Hewan pengerat ini membawa banyak patogen bahkan kematian. Sebagai contoh, tikus disalahkan atas Black Death pada abad ke-14, yang disebabkan bakteri Yersinia pestis. Sampai saat ini, orang mengira tikus adalah sarang kutu yang membawa patogen tersebut. Wabah ini menewaskan sedikitnya 25 juta orang di Eropa hanya dalam waktu 5 tahun.
Namun, penelitian beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa tikus bukan vektor penyakit utama. Sebaliknya, manusia, dan kutu yang mereka bawa, menyebabkan sebagian besar penyebaran penyakit ini.
#Mitos #MitosHewanKematian #global #HewanKematian