8 Kesalahan Mengelola Keuangan bagi Gen Z dan Milenial
Ilustrasi
Dirgantaraonline.co.id,- Generasi Z lebih muda dari para milenial dalam menjalani hidup termasuk mengelola keuangan. Akan tetapi, kedua generasi ini tak jarang merasa kesulitan mengelola keuangan di saat kebutuhan utama dan tersier semakin tinggi.
Penting bagi generasi baru ini untuk belajar mengelola keuangan agar tidak menyesal di kemudian hari. Ada beberapa kesalahan yang selama ini dilakukan milenial dan gen Z dalam mengelola keuangan.
Melansir Mint Genie, simak informasi lengkapnya yang telah dirgantaraonline.co.id rangkum seputar 8 kesalahan mengelola keuangan bagi gen Z dan milenial, awas!
1. Tidak berinvestasi sejak dini
Tidak berinvestasi sejak dini mejadi salah satu kesalahan umum dalam mengelola keuangan bagi gen Z dan milenial. Beberapa orang dari generasi ini memang ada yang sudah familier dengan beberapa bentuk investasi.
Namun, banyak generasi milenial yang menunda berinvestasi hingga usia lanjut, bisa saja karena tidak punya pengetahuan yang cukup atau merasa tidak punya cukup uang.
Salah satu keuntungan utama berinvestasi sejak dini adalah memberikan waktu bagi investasi kamu untuk berkembang. Semakin lama uang ataupun harta yang diinvestasikan, semakin besar potensi pertumbuhannya karena adanya efek compounding.
Efek compounding memungkinkan keuntungan yang diperoleh dari investasi bertambah seiring berjalannya waktu. Namun, semua bentuk investasi juga memiliki risiko yang tidak selalu menguntungkan.
2. Kurangnya menabung untuk masa depan
Kurangnya menabung juga menjadi salah satu faktor pengelolaan keuangan yang salah untuk gen Z dan milenial. Biaya hidup yang tinggi dan kurangnya pendapatan juga bisa berdampak pada kurangnya kemanan finansial di masa depan.
Kondisi ini diperparah dengan menunda untuk menabung dan lebih menghabiskan uang untuk kebutuhan tersier atau memenuhi gaya hidup. Dengan menabung, memungkinkan kamu untuk memiliki dana yang dapat diinvestasikan.
Gen Z harus belajar untuk mulai menabung lebih awal. Hal ini akan membantu mereka mempersiapkan finansial lebih baik untuk masa depan.
3. Tidak mengelola utang dengan baik
Gen Z dan milenial juga diketahui kesulitan mengelola utang mereka. Saat ini, ramai pinjaman online yang menjerat banyak orang termasuk milenial dan gen Z.
Pinjaman online memiliki suku bunga bernilai fantastis terlebih jika tidak terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika utang tidak dikelola dengan baik, pembayaran bunga bisa pun menjadi sangat tinggi.
Akibatnya, banyak generasi milenial yang terlilit utang dan berujung pada kesulitan keuangan. Utang yang besar juga dapat membatasi pilihan hidup seseorang.
Untuk itu penting untuk mengelola utang dengan baik, membuat rencana pembayaran, memprioritaskan utang dengan suku bunga tinggi, dan memastikan pembayaran tepat waktu
4. Tidak merencanakan masa pensiun
Masa pensiun seringkali tidak dipikirkan oleh gen Z dan milenial mengingat masih mudanya usia, kurangnya pengetahuan, dan terlalu sibuk dengan pekerjaan. Akibatnya, mereka tidak mempunyai bantalan finansial untuk tahun-tahun berikutnya.
Meningkatnya biaya hidup, penting bagi generasi milenial untuk merencanakan pensiun yang memadai. Dengan memulai sejak dini, mereka memiliki peluang lebih besar untuk mencapai kesejahteraan finansial di masa pensiun.
Dengan merencanakan pensiun sejak dini, generasi milenial juga dapat lebih baik mengelola risiko keuangan di masa tua. Ini termasuk risiko inflasi, risiko investasi, dan risiko kesehatan.
5. Tidak memiliki dana darurat
Dana darurat juga penting dimiliki oleh generasi milenial, karena memiliki dana darurat dapat membantu kamu menangani pengeluaran tak terduga tanpa harus berutang.
Dana darurat juga membantu kamu menjaga gaya hidup dan tanggung jawab finansial meskipun terjadi perubahan mendadak dalam situasi keuangan kamu. Gen Z juga harus belajar menyisihkan uang untuk dana darurat.
Hal ini akan membantu mereka untuk tetap aman secara finansial bahkan ketika menghadapi pengeluaran tak terduga. Meskipun setiap orang memiliki situasi keuangan unik, umumnya disarankan untuk tetap memiliki dana darurat.
6. Kebiasaan kredit yang buruk
Kebiasaan kredit yang buruk, seperti tidak melunasi kartu kredit tepat waktu menjadi kesalahan umum yang dilakukan dalam mengelola keuangan. Hal ini dapat menyebabkan nilai kredit turun.
Sehingga, mengakibatkan kesulitan untuk mendapatkan pinjaman dan produk keuangan lainnya. Tidak melunasi kartu kredit tepat waktu juga dapat menyebabkan tambahan biaya dan ongkos tambahan.
Penting bagi generasi muda untuk selalu menjaga kartu kredit mereka dan membayarnya tepat waktu untuk mempertahankan nilai kredit yang baik dan menghindari biaya tambahan.
7. Tidak memahami pengelolaan keuangan
Banyak dari gen Z dan milenial yang tidak memahami cara mengelola keuangan pribadi yang tepat. Mulai dari tidak memahami pajak, konsep bunga, hingga investasi juga menjadi kesalahan dalam mengelola keuangan.
Kurangnya pemahaman tentang bagaimana mengelola uang dapat menyebabkan pemborosan atau pengeluaran yang tidak terkendali hingga berujung pada utang. Utang yang tinggi merupakan beban finansial.
Kurangnya pemahaman tentang investasi juga dapat mengakibatkan pilihan investasi yang salah dan berisiko tinggi. Sehingga tak jarang, banyak orang yang tertipu dengan investasi 'bodong' atau mendapatkan kerugian fantastis.
8. Tidak memiliki asuransi
Asuransi juga penting dimiliki oleh generasi Z dan milenial meskipun mungkin terasa sebagai investasi yang belum dibutuhkan di usia muda. Akan tetapi, asuransi nyatanya dapat memberikan sejumlah manfaat dan perlindungan finansial.
Asuransi memberikan perlindungan finansial dalam menghadapi risiko tak terduga seperti sakit parah, kecelakaan, atau bahkan kematian yang tidak bisa diprediksi.
Beberapa produk asuransi, seperti asuransi investasi atau asuransi pensiun, dapat membantu dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Untuk itu, penting bagi gen Z dan milenial untuk memliki asuransi.
Nah, itu dia informasi seputar 8 kesalahan mengelola keuangan bagi gen Z dan milenial, awas! Semoga bermanfaat.
#Keuangan #Finance #Global #GenZ #Milenial #Gayahidup #LifeStyle