|
Ilustrasi Laptop Terserang Virus Malware |
Dirgantaraonline.co.id,- Laptop telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, dengan konektivitas internet yang semakin meningkat tentu saja dibarengi dengan meningkatnya risiko virus dan malware.
Virus dan malware adalah bentuk perangkat lunak berbahaya yang dapat merusak atau mengganggu kinerja laptop dan dapat membahayakan data serta informasi yang disimpan di dalamnya.
Virus dan malware dapat merugikan pengguna dengan merusak atau mencuri data dan merusak sistem operasi. Oleh karena itu, melindungi laptop dari serangan virus dan malware menjadi sangat penting dilakukan. Berikut ini tips melindungi laptop dari bahaya virus dan malware.
1. Gunakan antivirus resmi dan aman
Jika pengguna memiliki anggaran tambahan, pengguna dapat membeli produk antivirus berbayar untuk keamanan yang lebih tinggi. Beberapa antivirus berbayar yang terkenal antara lain Avast, AVG, Kaspersky, dan Avira yang dapat dijadikan pilihan untuk menjaga perangkat dari berbagai serangan yang dapat merusak.
Meski demikian, antivirus versi gratis juga sama dengan canggihnya dengan antivirus yang berbayar. Bagi yang menyukai opsi gratis, Avast versi gratis atau antivirus gratis dari Microsoft, yaitu Windows Defender bisa menjadi pertimbangan yang baik.
2. Perbarui sistem operasi dan perangkat lunak
Pastikan sistem operasi laptop dan semua program yang terinstal selalu diperbarui. Pembaruan ini sering kali mencakup perbaikan keamanan yang dapat melindungi laptop dari ancaman virus dan malware. Aktifkan pembaruan otomatis agar tidak ketinggalan informasi mengenai sistem operasi terbaru.
3. Aktifkan selalu Firewall
Firewall bertindak sebagai pertahanan pertama ancaman melawan internet. Pastikan firewall laptop selalu diaktifkan untuk menghubungkan atau mengontrol lalu lintas data yang masuk dan keluar. Pengguna dapat mengonfigurasi firewall untuk meningkatkan keamanan sesuai dengan preferensi.
Firewall pada laptop terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang berfungsi untuk mengontrol atau menghubungkan lalu lintas data yang masuk serta keluar dari laptop. Fungsi utama firewall adalah melindungi sistem operasi dari serangan yang dapat datang dari internet atau jaringan lokal.
4. Hati-hati dengan lampiran e-mail dan tautan web
Sebagian besar serangan malware berasal dari lampiran e-mail atau tautan web yang mencurigakan. Hindari membuka lampiran atau mengeklik tautan dari pengirim yang tidak dikenal dan mencurigakan. Periksa juga alamat e-mail pengirim dengan hati-hati sebelum membuka lampiran atau tautan.
5. Gunakan virtual private network (VPN)
Virtual private network (VPN) dapat membantu mengamankan koneksi internet pengguna dengan mengenkripsi data yang dikirim dan diterima. Alat ini dapat membantu melindungi informasi pribadi dan mengurangi risiko penyusupan melalui jaringan yang tidak aman, seperti hotspot atau Wi-Fi umum.
6. Back-up data secara teratur
Tips selanjutnya adalah selalu lakukan back-up atau mencadangkan data secara teratur, terutama sebelum melakukan pembaruan sistem atau perangkat lunak.
Dengan memiliki data salinan cadangan pengguna dapat dengan cepat mengembalikan data jika laptop terkena serangan malware atau perlu diatur ulang.
7. Pantau aktivitas anomali
Ketika laptop tiba-tiba menunjukkan ada aktivitas atau kinerja yang tidak biasa, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Aktivitas ini bisa menjadi tanda adanya virus atau malware.
Gunakan perangkat lunak keamanan tambahan yang dapat mendeteksi aktivitas aneh atau mencurigakan.
8. Periksa USB dan perangkat eksternal
Tips terakhir adalah periksa universal serial bus (USB) dan perangkat eksternal yang sering terhubung ke laptop. Virus dan malware dapat dengan mudah menyebar melalui perangkat penyimpanan eksternal.
Periksa perangkat USB atau eksternal sebelum menghubungkannya ke laptop, dan pastikan untuk mengaktifkan fitur keamanan otomatis untuk memeriksa perangkat penyimpanan yang baru terhubung.
(Rini)
#Tekno #Laptop #Malware #global