Abu Bakar Ba'asyir Titip Surat ke Gibran Berisi Nasihat untuk Prabowo
Abu Bakar Baasyir
D'On, Solo (Jateng),- Ustaz Abu Bakar Ba'asyir (ABB), pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mengirimkan surat berisi nasihat kepada calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka untuk disampaikan kepada calon presiden (capres) Prabowo Subianto, pada Senin (20/11/2023).
Pantauan di lapangan, surat tersebut secara langsung diserahkan oleh Ustaz ABB ke Balai Kota Solo, Jawa Tengah. Ia tiba bersama rombongan sekitar pukul 10.11 WIB dan langsung menuju Kantor Bagian Protokol Komunikasi dan Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Solo untuk menyerahkan surat kepada Gibran.
Setelah menyerahkan surat, Abu Bakar Ba'asyir menyatakan bahwa isi surat tersebut berupa nasihat untuk disampaikan kepada Prabowo.
“Saya hari ini menyampaikan surat tadzkiro, namanya. Jadi Allah mewajibkan umat Islam yang beragama menyampaikan nasihat pada kepala negara. Ini kewajiban saya menyampaikan nasihat,” ujarnya kepada awak media.
Ia juga menjelaskan bahwa surat tersebut juga dikirimkan kepada calon presiden lainnya karena nasihat tersebut memang ditujukan untuk calon pemimpin negara.
“Tiga calon presiden kita kasih surat itu, karena salah satunya akan menjadi presiden nanti. Namun, memang menemuinya susah. Yang satu Pak Anies sudah tersampaikan di Jakarta, Pak Prabowo ini nanti kita harapkan yang menyampaikan wakil beliau, Mas Gibran. Selanjutnya Pak Ganjar kita usahakan di Semarang,” kata Ustadz Abu.
Ia menegaskan bahwa surat tersebut merupakan kewajibannya sebagai umat Islam untuk memberikan nasihat, dan berharap bahwa siapapun yang menjadi presiden dari ketiganya nanti akan mengamalkan nasihat-nasihat tersebut.
“Surat ini merupakan surat kewajiban agama, orang yang mengerti Islam. Ustaz atau ulama wajib memberi nasihat pada presiden. Supaya bisa menyelamatkan negara dengan baik. Apakah diterima atau tidak diterima nanti disampaikan dengan baik, di mata Allah supaya ada bukti,” tandasnya.
Saat ditanya mengenai isi nasihat yang diberikan, Ba'asyir menyatakan intinya adalah sebagai seorang presiden dan muslim harus mengatur negara dengan hukum Islam atau hukum Allah.
“Baik secara langsung atau sedikit demi sedikit. Presiden yang beragama Islam harus begitu. Kewajiban seorang presiden beragama Islam harus mengatur negaranya dengan hukum Islam atau hukum Allah,” urainya.
Abu Bakar Ba'asyir juga menyampaikan keinginannya untuk bertemu langsung dengan Gibran, tetapi ia menyatakan tidak mempermasalahkan jika memang tidak dapat bertemu secara langsung.
“Kita mau menemui susah. Kita maunya ketemu, tadi saya sampaikan,” pungkasnya sembari meninggalkan Balai Kota Solo.
#AbuBakarBaasyir #Gibran #Capres #Cawapres