Breaking News

Keluarga Diintimidasi, Ketua BEM UI: Ibu Orang yang Bermental Kuat


Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang


D'On, Pontianak (Kalbar),-
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Melki Sedek Huang menyatakan, intimidasi terhadap keluarganya tidak memengaruhi kondisi psikologis sang ibu. Ancaman yang diterima disambut dengan dukungan agar Melki tetap kritis.

"Hari ini saya balik ke Pontianak untuk menanyakan beberapa hal kepada Ibu. Apakah terguncang dan butuh bantuan dari segi keamanan. Untungnya Ibu orang yang bermental sangat kuat. Ibu bilang tidak apa lanjut saja terus, kayaknya di sini aman-aman saja," papar Melki di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (10/11/2023).

Melki menceritakan, sejak awal menjadi ketua BEM UI pada Januari 2023, dia bersama anggota BEM lainnya sudah berkali-kali mendapatkan ancaman yang represif. Ancaman tersebut menurutnya bisa dikategorikan sebagai intimidasi.

"Entah itu ancaman fisik saat demonstrasi, saat itu dibubarkan, ditangkap, dan diancam dalam tanda kutip akan disapu bersih. Serangan digital, buzzer, serangan-serangan negatif itu sudah biasa," jelasnya.

Namun, pada 25 Oktober kemarin, ancaman dan intimidasi meningkat pascakritikan terhadap putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres. Ancaman dan intimidasi tak hanya menyasar dia pribadi, tetapi keluarga bahkan gurunya di SMAN 1 Pontianak yang didatangi seseorang dan menggali informasi pribadinya.

"Saya lantas menelepon Ibu. Dia bilang ada yang datang berseragam tentara mengaku dari Babinsa dan seorang memakai pakaian sipil. Mereka bertanya kapan biasa jadwal saya pulang, kebiasaan, dan aktivitas keluarga," jelasnya.

Pertanyaan-pertanyaan oleh oknum diduga aparat itu, menurut Melki, ditujukan untuk menggali identitas dan ruang privasi keluarga. Bahkan besar kemungkinan sengaja disebarkan untuk menimbulkan rasa takut ke keluarga dan orang terdekatnya.

"Mau minta bantuan sama siapa, kita minta bantuan sama Tuhan Yang Maha Esa," katanya.

Melki juga menanggapi pernyataan Kapolda Kalbar, Irjen Pol Pipit Rismanto, yang akan memberikan pengamanan dari kepolisian untuk keluarganya. Dia menanti janji Kapolda tersebut jika memang dapat membuat aman dan tak memberikan ketakutan bagi keluarga.

"Kita tunggu saja janjinya betul-betul dilaksanakan apa tidak," katanya.

Menurutnya, pengamanan yang diberikan mestinya tidak menimbulkan rasa takut lagi. Artinya betul-betul maksimal sampai kemudian orang yang merasa diintimidasi benar-benar bisa dipulihkan. Serta tidak lagi mengusik kehidupan pribadi orang yang sedang berusaha menyampaikan sesuatu.

"Termasuk orang terdekat baik di rumah, sekolah, dan lainnya," ujarnya.

Di sisi lain, Melki juga mengapresiasi rencana Menkopolhukam Mahfud MD yang bakal mengirimkan tim ke pihak keluarganya di Pontianak guna menindaklanjuti dugaan intimidasi tersebut.

"Sampai hari ini kita masih melihat tim yang ingin dikirimkan ini berapa personel, kegunaan untuk apa saja, dan unit apa. Karena sampai hari ini keterangan seperti itu belum lengkap. Sehingga kami belum bisa menentukan sikap," pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Pipit Rismanto, menanggapi pernyataan Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang, mengenai dugaan intimidasi oleh oknum aparat keamanan terhadap keluarganya di Kota Pontianak. Pihak kepolisian akan menelusuri dugaan intimidasi terhadap keluarga Melki.

Intimidasi ini berawal dari kritikan Melki terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas minimal usia capres dan cawapres.

"Memang kita juga monitor ya, atas informasi tersebut. Kita dari Polda Kalbar akan terbuka apabila ada hal-hal yang membuat masyarakat merasa tidak nyaman atau terintimidasi oleh oknum tertentu, silakan melaporkan secara resmi," ujar Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto di Mapolda Kalbar, Jumat (10/11/2023).


(B1)

#Intimidasi #KetuaBEMUI #PutusanMKBatasUsiaCapresdanCawapres #IntimidasiKetuaBEMUI