Pesawat TNI AU Jatuh, Pakar Soroti Perawatan Alutsista
Pesawat TNI AU yang jatuh di Pasuruan
D'On, Pasuruan (Jatim),- Pakar pertahanan Kusnanto Anggoro menyoroti perawatan alat utama sistem senjata yang dimiliki Indonesia seusai dua pesawat TNI AU dilaporkan jatuh di Desa Keduwung, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023).
Dua pesawat TNI AU yang jatuh tersebut berjenis EMB-314 Super Tucano yang merupakan buatan Brasil. Satu pesawat yang terjatuh sudah ditemukan, sedangkan satu pesawat lagi masih dalam pencarian.
"Kalau kita bandingkan negara seperti Malaysia, Vietnam, maupun Thailand, itu tentang kesiapan peralatan, soal maintenance (perawatan), itu tidak cukup bagus dibandingkan mereka, negara yang sebetulnya lebih lemah dibandingkan Indonesia dari sisi pertahanan," kata Kusnanto, Kamis (16/11/2023).
Menurut Kusnanto, Super Tucano sejatinya merupakan pesawat dengan teknologi yang baik, tetapi ia menganalisis perawatan pesawat Super Tucano tidak cukup baik setelah dibeli oleh Indonesia.
"Sama seperti mobil, harus ganti oli setiap bulan, kilometer, dan seterusnya, tidak boleh telat. Barangkali salah satu faktornya terhadap kebutuhan-kebutuhan spare part, kelayakan spare part untuk terbang, untuk memberikan fungsi-fungsi tertentu. Jadi (kemungkinan) tidak dilakukan cukup baik, itu bukan hanya sebab tunggal atau human error," tuturnya.
Kusnanto juga mendorong pemerintah untuk mengalokasikan anggaran yang tepat untuk perawatan alutsista, sehingga kecelakaan dapat lebih dicegah.
"Itu juga akan tergantung pada alokasi anggaran. Saya tidak bisa menyalahkan anggaran yang kurang banyak. Saya kira bukan pada besaran anggaran, tetapi pada alokasi anggaran," ujar Kusnanto.
#Peristiwa #PesawatTNIAUJatuh #Alutsista