Breaking News

Banjir Besar di Australia, Warga Diminta Waspada Buaya dan Ular Berkeliaran

Banjir Besar terjadi di Wilayah Australia Utara 

D'On, Cairns (Australia),-
Banjir besar telah merendam rumah-rumah warga di Australia utara. Warga yang terperangkap banjir banyak yang memilih naik ke atap rumah atau gedung, menghindari genangan air dan ancaman buaya serta ular yang berkeliaran di perairan. 

Badan cuaca Australia memprediksi, banjir akan tetap berlangsung dan meluas akibat hujan lebat pada Senin (18/12/2023). Hal ini kemungkinan menghambat upaya penyelamatan. Banjir terjadi akibat hujan lebat yang dipicu Topan Jasper.

“Ada orang-orang yang terjebak di atap rumah dan berada di sana sepanjang malam,” kata kepala pemerintahan negara bagian Queensland Steven Miles, Senin.

Sembilan orang, termasuk seorang anak berada di atap sebuah rumah sakit sekitar 170 kilometer (105 mil) utara Cairns, katanya.

“Kami tidak dapat memberikan dukungan udara kepada mereka karena hujannya sangat deras. Kami memiliki orang-orang yang siap melakukan penyelamatan tersebut. Namun, kita harus menunggu sampai aman untuk melakukannya.” ujarnya.

Sekitar 300 orang berhasil diselamatkan di sekitar Kota Cairns, kawasan wisata populer, Minggu. Layanan darurat negara bagian Queensland pada Senin melaporkan, tidak ada kematian atau korban cedera yang dilaporkan.

Kota Cairns mencatat curah hujan lebih dari 300 milimeter dalam enam jam, dan lebih dari 650 milimeter dalam 19 jam, kata Miles.

Foto-foto dari kota tersebut menunjukkan jalan-jalan seluruhnya terendam air keruh, dan banyak di antaranya rusak atau runtuh. Satu gambar dari afiliasi CNN Nine News menunjukkan sebuah pesawat penumpang setengah terendam air, dengan Bandara Cairns ditutup pada akhir pekan, dan semua penerbangan dibatalkan.

Hujan menyebabkan sekitar 15.000 penduduk tanpa aliran listrik, kata Miles. 

Pihak berwenang juga telah memperingatkan warga Queensland yang dilanda banjir untuk waspada terhadap ular dan buaya di perairan banjir.

Penjaga hutan di kota Ingham mengatakan Senin bahwa mereka telah memindahkan seekor buaya air asin sepanjang 2,5 meter dari sungai yang meluap di dekat taman umum. Polisi mengatakan kepada CNN bahwa dua anak menelepon mereka setelah melihat reptil tersebut, dan para pekerja dari departemen lingkungan hidup tiba setelah melihat video di media sosial.

Penjaga hutan menggunakan tombak untuk menangkap buaya dan mengeluarkannya dari sungai. “Orang-orang di daerah yang terkena dampak banjir tidak boleh berpuas diri dan penangkapan hewan ini merupakan pengingat bahwa buaya dapat muncul di tempat-tempat yang tidak biasa, termasuk tempat-tempat yang belum pernah mereka lihat sebelumnya,” kata departemen lingkungan hidup negara bagian tersebut.


(*)

#BanjirAustralia #Australia #Internasional