Heboh! Camat di Toraja Utara Mengundurkan Diri Gara-gara Disuruh Jual Payung oleh Bupati
Camat Toraja Utara Jeniaty Rike Ekawati
D'On, Toraja Utara (Sulsel),- Heboh seorang Camat di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengundurkan diri dari Jabatannya hanya karena gara-gara tak terima disuruh jual payung oleh Bupati.
Informasi yang diperoleh, camat itu bernama Jeniaty Rike Ekawaty. Jeniaty disebut mengundurkan diri karena tidak terima dipermalukan oleh Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang, pada acara apel gabungan di Lapangan Bakti, Rantepao, Senin 14 Desember 2023.
Surat pengunduran diri Jeniaty pun sempat viral di media sosial setelah ia secara terbuka menyatakan tidak nyaman dengan perlakuan Bupati Ombas sapaan akrab Bupati Yohanis.
Surat pengunduran diri Jeniaty diunggah di akun media sosial milik Angel Nita. Angel Nita diketahui adalah adik kandung Jeniaty Rike Ekawati. Sontak saja, unggahan itu malah langsung diserbu warganet.
Beragam komentar pun membanjiri akun Angel Nita. Adapun isi surat pengunduran diri Jeniaty tak menuliskan secara rinci masalah yang dihadapinya hingga memilih mundur. Ia hanya menulis bahwa ia sudah tak nyaman dengan kondisi kerjanya saat ini. Ia mengaku mundur demi harga diri.
"Dengan ini menyatakan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Camat Rantepao. Adapun alasan pengunduran diri saya dikarenakan prinsip hidup, serta saya sudah tidak merasa nyaman dengan kondisi kerja saya saat ini, yang dimana saya sudah berusaha untuk totalitas dalam bekerja selama ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan kesadaran penuh tanpa adanya paksakan dari pihak mana pun," tulisnya dalam surat yang beredar, Kamis 13 Desember kemarin.
Dari komentar di akun milik Angel Nita, diketahui Jeniaty tidak nyaman lagi dengan kepemimpinan Bupati Ombas. Hal itu terlihat dari komentar Angel yang secara eksplisit menyebut Ombas telah mempermalukan kakaknya, Jeniaty di depan umum.
"Karena kami bukan KAUNAN-nya (hamba) Pak Bupati yang dipermalukan seenaknya di depan umum. Yang mana bukan kesalahannya ibu Jeni, tapi ibu Jeni yang diusir dari atas podium dari pak bupati layaknya ibu Jeni binatang, tanpa pak bupati mau mendengarkan terlebih dahulu dari ibu jeni," tulis Angel.
Informasi diperoleh, ternyata pemicu Bupati Ombas memarahi Camat Jeniaty hanya karena persoalan penjualan payung. Dari situ, Camat Rantepao, Jeniaty tersinggung. Sebab, Bupati Ombas marah dan mengusir Jeniaty saat apel gabungan digelar. Bahkan, Bupati Ombas disebut saat itu sempat melontarkan kata kasar ke Camat Jeniaty.
"Camat Rantepao tersinggung dengan perkataan Bupati Toraja Utara," ucap salah seorang ASN di Pemkab Toraja Utara yang tak mau disebutkan namanya.
Dia menyebut, bahwa kasus itu bermula saat Bupati Toraja Utara memimpin apel gabungan dan meminta penjelasan Camat Rantepao terkait progres penjualan payung untuk dana Natal Pemkab Toraja Utara. Kemudian, kata dia, saat camat Rantepao mencoba menghampiri bupati di atas panggung dengan maksud menjelaskan progres tersebut.
Di situlah, Bupati Ombas malah marah-marah dan mengusir Camat Rantepao. Bahkan, sempat berkata kasar ke Camat Rantepao.
"Saat itu, pak bupati mempertanyakan sudah sampai mana progres penjualan payung. Tapi Camat malah disuruh turun dan Bupati tidak mau dengar," katanya memungkasi.
Dia mengungkap bahwa sebelumnya, Bupati Ombas sempat meminta seluruh ASN untuk membeli payung seharga Rp100 ribu. Hal itu diminta Ombas untuk pendanaan perayaan Natal Pemda Toraja Utara. Hanya saja sampai saat ini belum diketahui pasti progres perencanaan dana tersebut.
Sekedar diketahui, Jeniaty Rike Ekawaty dilantik pada tanggal 15 November 2022 sebagai Camat Rantepao. Per Desember ini, Jeniaty tercatat telah kurang lebih setahun menjabat sebagai camat.
(VV)
#Peristiwa #KonflikCamatdenganBupati #TorajaUtara