Kesepakatan Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas Dalam Proses Pembicaraan
Kendaraan militer Israel meninggalkan Jalur Gaza pada Senin, 15 Januari 2024. (Reuters)
D'On, Gaza,- Pekan lalu, New York Times melaporkan kemungkinan kesepakatan gencatan senjata berkepanjangan antara Israel dan kelompok Hamas. Perjanjian tersebut, yang direncanakan dibahas di Paris pada Minggu ini, dapat melibatkan pelepasan sandera oleh Hamas dan penghentian serangan IDF di Gaza selama dua bulan.
Media tersebut pada Sabtu (27/1/2024) pekan lalu menyebut perjanjian baru dapat membuat Hamas melepaskan sandera Israel yang tersisa dalam tahanannya, dengan imbalan IDF menghentikan serangannya di Gaza selama sekitar dua bulan.
Mengutip pejabat Amerika Serikat (AS) yang tidak disebutkan namanya dan yang dekat dengan perundingan tersebut, rancangan tertulis yang menggabungkan proposal dari kedua belah pihak telah disusun selama sepuluh hari terakhir, dan akan dibahas pada pembicaraan di Paris pada Minggu."Kesepakatan gencatan senjata baru ini akan memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan perjanjian sebelumnya," kata para pejabat kepada surat kabar tersebut.
Rancangan tertulis gabungan dari kedua pihak, disusun selama sepuluh hari terakhir, memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan perjanjian sebelumnya. Tahap pertama, berlangsung selama 30 hari, akan melibatkan pelepasan warga perempuan, orang tua, dan sandera yang terluka oleh Hamas. Tahap kedua, yang akan dipertimbangkan, memperpanjang gencatan senjata selama satu bulan lagi dengan imbalan pembebasan tentara Israel dan warga sipil laki-laki.
Kesepakatan juga akan memungkinkan bantuan kemanusiaan lebih lanjut mencapai Gaza. Meski belum ada kesepakatan mengenai jumlah warga Palestina yang akan dibebaskan dari penjara Israel, sumber menggambarkannya sebagai "masalah yang bisa diselesaikan."
Operasi IDF, sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober, telah menewaskan ribuan warga Palestina. Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk mencegah genosida di Gaza pada awal pekan ini.
Hamas menegaskan pembebasan sandera memerlukan jaminan penghentian serangan Israel dan penarikan pasukan. Pertemuan di Paris dianggap krusial, dengan pejabat senior Hamas menyatakan bahwa "keberhasilan pertemuan bergantung pada persetujuan Israel untuk mengakhiri agresi komprehensif di Jalur Gaza."
(Reuters, New York Times)
#KonflikIsraelHamas #Internasional #Hamas #AgresiIsrael #Gaza