Perang Gaza Masuki Hari Ke-100, Israel Gempur Sasaran di Khan Younis
Warga Palestina melihat kehancuran pasca serangan Israel di sebuah bangunan tempat tinggal di Deir al Balah, Jalur Gaza, Minggu 14 Januari 2024. (AP)
D'On, Gaza,- Tank dan pesawat tempur Israel menyerang sasaran di Gaza selatan, saat perang Israel-Hamas telah berlangsung 100 hari terhitung pada Minggu (14/1/2024). Israel menggempur Gaza, setelah milisi Hamas menyerang wilayah selatan negara itu, pada 7 Oktober 2023 lalu.
Layanan komunikasi dan internet terputus selama tiga hari berturut-turut, sehingga mempersulit pekerjaan kru darurat dan ambulans yang berusaha membantu orang-orang di daerah yang dilanda pertempuran.
Pertempuran terkonsentrasi di Kota Khan Younis selatan, tempat Hamas mengatakan pejuangnya menyerang tank Israel, serta di Al-Bureij dan Al Maghazi di Gaza tengah, tempat militer mengatakan beberapa militan tewas.
Militer Israel juga mengatakan pasukannya menghancurkan beberapa lubang roket yang digunakan Hamas untuk menembakkan rudal ke Israel.
Selama 24 jam terakhir, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 125 orang telah tewas dan 265 orang terluka, menjadikan jumlah total korban tewas sejak dimulainya perang menjadi hampir 24.000 orang, dan lebih dari 60.000 orang terluka.
Berbicara melalui tautan video pada sebuah konferensi di Istanbul, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh memuji serangan 7 Oktober yang dilakukan oleh para pejuang kelompok tersebut yang menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.
“Kami bukan pencari perang. Kami adalah pencari kebebasan,” katanya.
Dia mengatakan, serangan itu sebagian merupakan respons terhadap blokade Israel selama bertahun-tahun di Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas sejak 2007.
Militer Israel mengatakan, pihaknya telah beralih ke fase baru dalam perang Gaza. Saat ini pasukan Israel terfokus pada ujung selatan wilayah tersebut, tempat hampir 2 juta orang kini berlindung di tenda-tenda dan akomodasi sementara lainnya.
Kantor media pemerintah Gaza mengatakan, serangan udara Israel di Gaza utara telah menewaskan seorang jurnalis, sehingga meningkatkan jumlah jurnalis yang terbunuh dalam serangan Israel menjadi lebih dari 100 orang.
Dalam sebuah pernyataan pada 16 Desember, sebagai tanggapan atas kematian seorang jurnalis di Gaza, tentara Israel mengatakan, IDF tidak pernah, dan tidak akan pernah, dengan sengaja menargetkan jurnalis.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menepis seruan gencatan senjata, dan mengatakan Israel akan melakukan gencatan senjata setelah mencapai kemenangan penuh atas Hamas. Namun pihak militer Israel mengatakan, pada fase perang berikutnya akan terjadi operasi yang lebih bertarget terhadap para pemimpin dan posisi militer gerakan tersebut.
#PerangGaza #Internasional #Gaza