Eskalasi Ketegangan di Yaman dengan Serangan Udara Gabungan AS dan Inggris Terhadap Pemberontak Houthi
Serangan AS dan Inggris ke Houthi
D'On, Yaman,- Sebagai respons terhadap serangan berulang di Laut Merah oleh pemberontak yang didukung Iran, kelompok Houthi bersumpah untuk tetap bertahan menghadapi serangan udara bersama AS dan Inggris, menyatakan, "hal ini tidak akan menghentikan kami." Serangan tersebut ditujukan pada 36 lokasi Houthi di 13 titik, dengan AS dan Inggris bertujuan mengganggu kemampuan milisi tersebut dan menjaga stabilitas.
Kronologi:
- 3 Februari 2024: Serangan udara gabungan AS-Inggris melanda 36 target Houthi di Yaman.
- Alasan Serangan: Balasan atas serangan pemberontak di Laut Merah dan solidaritas dengan Palestina di Gaza.
- Sasaran: Lokasi terkait penyimpanan senjata, peluncur misil, sistem pertahanan udara, dan radar terkubur milik Houthi.
- Respon: Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menjanjikan pembalasan, menegaskan dukungan mereka untuk Palestina di Gaza.
Pernyataan:
- Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin: Bertujuan mengganggu dan mengurangi kemampuan milisi Houthi, mencegah serangan sembrono dan menjaga stabilitas.
- Pernyataan Bersama: Menekankan dukungan terhadap operasi tanpa merinci lokasi yang diserang.
-Juru Bicara Houthi, Yahya Saree: Memperingatkan konsekuensi serangan terkini, menegaskan komitmen mereka untuk mendukung Palestina di Gaza.
Dampak:
- Korban Jiwa: Belum ada laporan korban.
- Reaksi Publik di Sanaa: Ketakutan dan kecemasan di kalangan warga setelah serangan udara.
- Kekhawatiran Analis: Eskalasi ketegangan dapat mengancam upaya gencatan senjata antara pemberontak Houthi dan pasukan yang didukung Arab Saudi sejak 2015.
Latar Belakang:
- Targeting Houthi di Laut Merah: Dimulai pada November, dengan klaim menyerang kapal yang terkait dengan Israel untuk mendukung Palestina di Gaza.
- Respons AS dan Inggris: Serangkaian serangan udara terhadap pemberontak Houthi, meningkatkan ketegangan di antara pihak-pihak terlibat.
- Tindakan CENTCOM: Pasukan AS menargetkan rudal anti-kapal Houthi, bertujuan melindungi kapal di Laut Merah.
Serangan udara gabungan AS-Inggris terhadap pemberontak Houthi di Yaman baru-baru ini meningkatkan ketegangan geopolitik di wilayah tersebut. Dengan ancaman balasan dari Houthi menggantung, muncul kekhawatiran atas dampaknya terhadap negosiasi gencatan senjata dan stabilitas wilayah. Situasi masih dinamis, dengan komunitas internasional memantau perkembangan secara cermat.
(Mond)
#Internasional #Yaman