Unand Mengadakan FGD dan Insentif untuk Meningkatkan Pengelolaan Jurnal Menuju Jurnal Terindeks
Unand Laksanakan Jurnal Terindeksi
Dirgantaraonline,- Universitas Andalas (Unand), sebuah perguruan tinggi negeri di Indonesia, telah menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan reputasi penelitian serta publikasi ilmiahnya. Dalam upaya tersebut, Unand telah memperkuat pengelolaan jurnal ilmiah internalnya, dengan fokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi. Dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unand, berbagai program dan kebijakan telah diperkenalkan untuk membantu mendorong pengelola jurnal internal Unand.
Salah satu langkah yang diambil adalah penyelenggaraan pelatihan dan lokakarya internal atau FGD oleh LPPM Unand. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan, keterampilan, dan bimbingan kepada pengelola jurnal tentang aspek-aspek penting dalam pengelolaan jurnal, termasuk perancangan, analisis, pengendalian, dan pengembangan sistem jurnal. Pelatihan ini juga bertujuan untuk membantu jurnal-jurnal Unand meningkatkan kualitas dan reputasi mereka, sejalan dengan standar akreditasi nasional dan internasional seperti Sinta dan Scopus.
Selain itu, LPPM Unand juga telah meluncurkan skema baru untuk pengelolaan jurnal yang menawarkan bantuan dana hingga Rp 50 juta per jurnal. Dana ini ditujukan bagi jurnal-jurnal yang berencana untuk terindeks di Scopus, dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengelolaan jurnal, termasuk peningkatan website, promosi di media sosial, pelatihan penulis dan reviewer, serta pengadaan perangkat keras dan lunak yang dibutuhkan.
Dua jurnal internal Unand yang telah berhasil terindeks di Scopus adalah Jurnal Optimasi Sistem Industri (JOSI) dan Jurnal Arbitrer. JOSI, yang diterbitkan oleh Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Unand, telah meraih terindeks Scopus setelah proses yang relatif cepat dan mulus. Sementara itu, Jurnal Arbitrer, yang merupakan wadah penting bagi peneliti bidang linguistik, juga berhasil terindeks setelah melewati proses yang cukup panjang dan sulit.
Proses pengajuan jurnal ke Scopus melibatkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, termasuk memiliki ISSN yang valid, mempunyai volume dan nomor terbitan yang teratur, berisi konten yang telah melewati peer-review, memiliki website yang informatif, dan menggunakan bahasa yang benar dan mudah dipahami. Meskipun prosesnya memakan waktu, terindeksnya sebuah jurnal di Scopus dapat meningkatkan visibilitas dan reputasi jurnal tersebut di tingkat internasional.
Jurnal Nasional Teknik Elektro (JNTE), yang diterbitkan oleh Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Unand, juga memiliki potensi untuk terindeks di Scopus. Untuk meningkatkan peluangnya, JNTE harus memperhatikan kualitas konten, kebijakan dan etika jurnal, visibilitas dan sitasi jurnal, serta keragaman dan konsistensi jurnal.
Salah satu trik dalam pengelolaan jurnal adalah membangun jejaring editor internasional melalui platform seperti Facebook dan WhatsApp. Jejaring ini tidak hanya membantu meningkatkan kualitas jurnal, tetapi juga memperluas jangkauan, visibilitas, dan sitasi artikel yang diterbitkan.
Dengan berbagai program dan kebijakan yang diperkenalkan, Unand menunjukkan geliatnya dalam pengelolaan jurnal ilmiahnya, semakin siap bersaing di pasar global. Semua upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengelolaan jurnal internal Unand dan meningkatkan reputasi universitas dalam dunia akademik internasional.
Penulis: Aulia Sayuti
Dosen Universitas Andalas Sumatera Barat