Equinox Tiba Lagi: Inilah Yang Harus Anda Ketahui Tentang Fenomena Alam Ini!
Ilustrasi Fenomena Equinox
Dirgantaraonline,- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa fenomena equinox akan segera kembali memengaruhi Indonesia. Equinox, yang terjadi dua kali setiap tahun, diprediksi akan berlangsung pada bulan Maret dan September. Namun, perlu dicatat bahwa tanggal equinox tidak stabil setiap tahunnya karena bumi tidak tepat berputar dalam 365 hari. Ada penambahan seperempat hari (sekitar 6 jam) setiap tahun yang mengakibatkan pergeseran tanggal equinox.
Menurut informasi dari laman Space, perubahan tanggal equinox juga dipengaruhi oleh perubahan orientasi bumi terhadap matahari. Hal ini disebabkan oleh kemiringan bumi sekitar 23,5 derajat saat mengorbit matahari. Akibatnya, beberapa planet menerima sinar matahari dalam jumlah yang berbeda-beda pada waktu yang berbeda dalam setahun, tergantung pada posisi planet dalam orbitnya.
Equinox adalah fenomena astronomi di mana matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa atau ekuator. Ini terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September. Istilah "equinox" berasal dari bahasa Latin, "aequus" yang berarti sama, dan "nox" yang berarti malam, karena equinox menyebabkan siang dan malam memiliki durasi yang sama di seluruh dunia.
Dampak equinox bagi Indonesia antara lain adalah peningkatan suhu udara secara signifikan. Namun, BMKG menegaskan bahwa equinox bukanlah fenomena alam seperti heatwave yang berkepanjangan, seperti yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah. Equinox hanya terjadi dua kali dalam setahun, yang menyebabkan matahari terbit lebih awal dan terbenam lebih lambat dari biasanya.
Meskipun equinox dapat berdampak pada perubahan suhu, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir karena dampaknya tidak selalu negatif. Fenomena ini merupakan bagian alami dari siklus astronomi yang berdampak pada durasi siang dan malam, serta pola cuaca regional.
(*)
#Sains #Equinox #Global #BMKG