Hari Kiamat: Bumi Bersaksi, Mengungkap Rahasia Perilaku Manusia
Ilustrasi
Dirgantaraonline,- Menurut keyakinan Ahlussunnah wal Jamaah, bumi bukan hanya tempat bagi manusia untuk hidup, tetapi juga akan menjadi saksi atas segala perbuatan manusia pada hari kiamat. Mazhab ini berpegang pada keyakinan bahwa Allah akan memberi kehidupan, akal, dan kemampuan berbicara pada bumi, sehingga ia dapat menyampaikan berita tentang apa yang telah diperbuat manusia di atasnya.
Menurut penjelasan Imam Al-Khazin dalam tafsirnya, Lubabut Ta'wil, Allah menciptakan bumi dengan kemampuan untuk memberi kabar tentang perintah-Nya. Ini didukung oleh penafsiran Surat Az-Zalzalah ayat 4 dan 5 yang menyatakan bahwa bumi akan menyampaikan berita karena telah diperintahkan Tuhan.
Hadis riwayat Imam At-Tirmidzi juga menguatkan bahwa segala perbuatan manusia di atas bumi telah terekam olehnya, sehingga bumi akan menjadi saksi di hari kiamat.
Persaksian Bumi di Hari Kiamat
Pada hari kiamat, bumi akan menyampaikan rekaman tentang perilaku manusia. Inilah yang mendasari sunnah dalam mazhab Syafi'i untuk berpindah-pindah tempat sholat, karena tempat tersebut akan menjadi saksi sholatnya di akhirat.
Wasiat untuk Manusia
Syaikhul Akbar Ibnu Arabi mewasiatkan agar jika seseorang bermaksiat kepada Allah di suatu tempat, maka hendaknya tidak meninggalkan tempat itu tanpa melakukan ketaatan dan beribadah. Tempat tersebut akan bersaksi atas maksiatnya, namun jika diminta untuk bersaksi, ia akan bersaksi untuk kebaikannya.
Keyakinan Ahlussunnah wal Jamaah tentang bumi sebagai saksi perilaku manusia memberikan perspektif mendalam tentang hubungan manusia dengan lingkungan. Menggunakan penjelasan dari ulama dan hadis, mereka menegaskan pentingnya berbuat kebaikan di tempat-tempat yang kita huni, karena bumi akan menjadi saksi atas tindakan kita di akhirat. Sebuah pesan yang memicu refleksi dan introspeksi dalam praktik kehidupan sehari-hari.
(Rini)
#Kiamat #Bumi #Islami #Religi