Khusyu' dalam Salat: Kunci Ketenangan Hati dalam Ibadah
Ilustrasi Salat
Dirgantaraonline,- Salat, sebagai tiang utama ibadah dalam Islam, bukan sekadar rutinitas, tetapi panggilan untuk menemukan ketenangan batin. Khusyu', suatu keadaan hati yang penuh ketundukan dan rasa takut di hadapan Allah, memainkan peran sentral dalam menjalankan salat dengan makna yang mendalam.
Mengutip Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 45:
.اسۡتَعِيۡنُوۡا بِالصَّبۡرِ وَالصَّلٰوةِ ؕ وَاِنَّهَا لَكَبِيۡرَةٌ اِلَّا عَلَى الۡخٰشِعِيۡنَۙ
Wasta'iinuu bish shabri wash shalaah; wa innahaa lakabii ratun illaa 'alal khaasyi'iin.
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.
Namun, khusyu' bukanlah sekadar posisi fisik. Ia melibatkan kesadaran penuh terhadap kehadiran Allah, membuang segala distraksi dunia, dan memusatkan pikiran hanya pada-Nya. Hal ini diperkuat dalam Surat Al-Baqarah ayat 238
حَٰفِظُوا۟ عَلَى ٱلصَّلَوَٰتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلْوُسْطَىٰ وَقُومُوا۟ لِلَّهِ قَٰنِتِينَ
Haafizhuu 'alash shalawaati wash shalaatil wusthaa wa quumuu lillaahi qaanitiin.
Peliharalah semua salat(mu) dan (peliharalah) salat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam salatmu) dengan khusyuk.
Al-Qur'an juga menekankan pentingnya khusyu' dalam salat melalui Surat Al-Mu'minun ayat 1-2.
قَدۡ اَفۡلَحَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَۙ الَّذِيۡنَ هُمۡ فِىۡ صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُوۡنَ
Qad aflahal mu' minuun. Alladziina hum fii shalaatihim khaasyi'uun.
Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang yang khusyuk dalam salatnya.
Untuk mencapai tingkat khusyu' dalam salat, ada enam kriteria yang harus dipenuhi, seperti yang dijelaskan oleh Al-Habib Umar Bin Muhammad bin Salim bin Hafizh. Pertama, hudurul qolb, kehadiran hati dalam ibadah. Kedua, tafahhumul ma'ani, pemahaman makna bacaan. Ketiga, al-Ijlal wat ta'zhim, rasa mengagungkan kepada Allah. Keempat, al-Ijlal wat ta'zhim ma'al haibah, rasa takut yang timbul karena mengagungkan Allah. Kelima, ar-Raja', harapan bahwa salat akan diterima Allah. Dan keenam, haya', rasa malu atas ketidaksempurnaan dalam beribadah.
Semua kriteria ini membantu membangun kesadaran yang dalam akan kehadiran Allah saat salat, dan mengarah pada pengalaman ibadah yang lebih bermakna dan khusyu'. Dengan menerapkan resep salat khusyu' ini, diharapkan umat Islam dapat mendekatkan diri pada-Nya dan merasakan keberkahan dalam ibadah mereka.
Dengan demikian, salat bukanlah sekadar gerakan fisik, tetapi perjalanan spiritual yang membangun hubungan yang erat dengan Sang Pencipta. Semoga, dengan upaya dan taufik dari Allah, kita semua dapat menjalankan salat dengan penuh khusyu' dan mendapatkan manfaat yang besar dari ibadah kita.
(Rini)
#Islami #Religi #SalatKhusyu #Global