Puluhan Tewas dan Ratusan Luka Akibat Penembakan Pasukan Israel Terhadap Warga Gaza yang Menyerbu Konvoi Bantuan Makanan
Israel Serang warga Gaza saat Antri Makanan (29/2/2024)
D'On, Gaza,- Aksi kekerasan yang mengerikan terjadi di Gaza ketika pasukan Israel dilaporkan menembaki warga Gaza yang menyerbu konvoi bantuan makanan. Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas dan 750 lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.
Menurut laporan AFP, ketegangan mencapai titik tertinggi ketika ribuan warga putus asa mengepung konvoi 38 truk bantuan. Pasukan Israel (IDF) dikatakan menembaki kerumunan dengan senjata, menyebabkan korban jiwa dan luka-luka, termasuk beberapa yang tertabrak oleh truk.
Dalam update Kementerian Kesehatan pada Jumat (1/3/2024), jumlah korban meningkat menjadi setidaknya 112 orang tewas dan 750 luka-luka. Saksi mata menggambarkan adegan yang mencekam, di mana tentara Israel membuka tembakan ketika kerumunan terlalu dekat dengan konvoi.
Meskipun sumber di Israel mengakui penggunaan tembakan, mereka mengklaim bahwa tindakan tersebut dilakukan sebagai respons terhadap ancaman yang mereka rasakan. Mereka menyatakan bahwa beberapa tembakan peringatan ditembakkan untuk membubarkan massa yang menyerbu konvoi bantuan.
Di sisi lain, warga Gaza yang mencari makanan untuk keluarga mereka yang kelaparan mengungkapkan ketakutan dan ketidakpastian mereka. Mereka merasa terjebak di tengah konflik yang terus memakan korban.
Reaksi Dunia Terhadap Kekerasan di Gaza
Reaksi terhadap kekerasan ini tersebar di seluruh dunia, dengan sejumlah negara dan lembaga internasional mengutuk keras tindakan Israel. Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Qatar menjadi beberapa negara yang mengeluarkan pernyataan kecaman, sementara Prancis, Spanyol, dan Uni Eropa menggambarkan penembakan tersebut sebagai tindakan yang tidak dapat diterima.
Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat tertutup untuk membahas insiden tersebut, menyoroti kekhawatiran internasional akan eskalasi konflik.
Respons Amerika Serikat
Sementara banyak negara mengecam tindakan Israel, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menunjukkan sikap yang lebih hati-hati. Biden menyatakan bahwa pemerintah AS sedang memeriksa dua versi yang saling bertentangan mengenai insiden tersebut, merujuk pada kesaksian warga versus kesaksian Israel.
Departemen Luar Negeri AS telah menghubungi Israel untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang insiden tersebut, sementara Presiden Biden telah berkomunikasi dengan pemimpin Qatar dan Mesir untuk membahas upaya gencatan senjata dan mengungkapkan keprihatinan atas insiden yang tragis ini.
Eskalasi kekerasan di Gaza menimbulkan keprihatinan besar di komunitas internasional, sementara upaya untuk mencapai gencatan senjata tampak semakin sulit dilakukan.
(*)
#KonflikIsrael-Hamas #AgresiIsrael #Gaza #Internasional #Palestina