Putin Mendominasi Pemilu Rusia: Langkah Menuju Kepemimpinan Seumur Hidup?
Vladimir Putin
D'On, Rusia,- Pemilihan umum presiden (pilpres) Rusia dimulai hari ini dan akan berlangsung hingga 17 Maret, dengan warga Rusia memilih pemimpin mereka untuk periode mendatang. Namun, banyak media Barat meramalkan kemenangan petahana, Presiden Vladimir Putin, yang diperkirakan akan mempertahankan kekuasaannya hingga setidaknya tahun 2030-an.
Prediksi ini didasarkan pada dominasi yang semakin kuat dari Putin atas sistem pemilihan Rusia, yang semakin membatasi pesaingnya. Alexei Navalny, saingan terkuat Putin, telah dilarang mencalonkan diri setelah meninggal di penjara bulan lalu. Larangan ini juga berlaku untuk sosok anti perang, Boris Nadezhdin.
Pemungutan suara telah dilakukan di beberapa wilayah luar negeri, termasuk di kalangan ekspatriat Rusia di seluruh dunia, serta di wilayah Ukraina yang dianeksasi sejak September 2022.
Putin memiliki potensi untuk menjadi presiden seumur hidup berkat perubahan Undang-Undang pada tahun 2021, yang memungkinkannya mencalonkan diri untuk dua masa jabatan presiden lagi dan memperpanjang masa jabatannya hingga tahun 2036. Referendum pada tahun 2020 mengatur ulang batasan masa jabatan presiden dari dua periode menjadi lebih.
Meskipun terdapat sedikit jejak pendapat di Rusia, organisasi jajak pendapat non-pemerintah Levada Center melaporkan tingkat dukungan terhadap Putin lebih dari 80%. Peningkatan dukungan ini, terutama setelah perang Rusia di Ukraina, memberikan citra nasionalis kepada Putin.
Meskipun ada ketidakpuasan yang meningkat terhadap Putin di Rusia, terutama terkait dengan masalah ekonomi seperti inflasi dan kenaikan harga pangan, mayoritas warga Rusia tampaknya tidak berharap adanya perubahan melalui pemilu ini. Putin juga diuntungkan oleh ketidakberesan di dalam oposisi, yang membuat ketidakpuasan tersebut tetap tidak terstruktur.
Selain Putin, ada tiga calon lain yang maju dalam pemilu ini, tetapi mereka diyakini memiliki sedikit peluang untuk menang. Mereka adalah Nikolay Kharitonov dari Partai Komunis, Leonid Slutsky dari Partai Demokrat Liberal Rusia, dan Vladislav Davankov, Wakil Ketua Duma Rusia. Namun, ketiganya dianggap pro-Kremlin dan mendukung tujuan Putin untuk memperkuat cengkeramannya terhadap Rusia selama masa jabatan presiden berikutnya.
(*)
#Putin #Rusia #PilpresRusia #Internasional