Turnamen Squash Amatir di Jakarta Memperlihatkan Antusiasme Tinggi
Altet Squash
D'On, Jakarta,- Turnamen squash amatir yang digelar di Racquet 25, Kemang, pada tanggal 2-3 Maret 2024, berhasil memperlihatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat Jabodetabek terhadap olahraga squash. Dengan 40 peserta dari berbagai kalangan dan komunitas squash, turnamen ini menjadi ajang yang sangat dinantikan dengan total hadiah mencapai Rp 15 juta.
Menurut Raditya Immanzah, pendiri komunitas MainSquash dan perwakilan panitia, peningkatan minat masyarakat terhadap squash dalam beberapa tahun terakhir mendasari keputusan untuk menyelenggarakan turnamen ini. "Olahraga squash semakin populer di Jakarta, dengan lapangan-lapangan selalu penuh hingga larut malam. Bahkan, komunitas squash aktif di media sosial seperti Instagram, menawarkan sesi latihan dan permainan yang menyenangkan," ungkap Raditya.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Berbagai sponsor seperti Decathlon, RA Hospitality, LYV Wear, Masito Physio, Hope Clinic, Kohai Izakaya, Yava, dan Indofood ikut mendukung suksesnya turnamen ini. Persatuan Squash Indonesia (PB PSI) juga memberikan apresiasi terhadap kolaborasi antara komunitas MainSquash dan Squashub dalam menyelenggarakan turnamen ini. "PB PSI mendukung penuh inisiatif komunitas squash untuk memasyarakatkan olahraga ini. Semoga squash semakin populer dan menarik minat bibit-bibit atlit squash berbakat yang berasal dari komunitas," ujar Ketua Umum PB PSI periode 2023-2027, Alvin Kennedy.
Para Juara
Pada akhirnya, gelar juara diraih oleh Lordy Hurdano pada kategori pria dan Jeon Hyounglye pada kategori wanita, menegaskan dominasi mereka dalam pertandingan yang sangat ketat. Kemenangan ini tidak hanya menjadi prestasi individu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para pecinta squash amatir di seluruh Jabodetabek.
Masa Depan Squash
Alvin Kennedy juga menyoroti masa depan squash, dengan pengakuan bahwa olahraga ini akan menjadi bagian dari Olimpiade pertama kali di Los Angeles pada tahun 2028. "Squash adalah olahraga yang membangun kebugaran secara menyeluruh, dan keputusan untuk memasukkan squash sebagai cabang olahraga Olimpiade menegaskan nilai dan popularitasnya di tingkat global," tambah Alvin.
Dengan demikian, turnamen squash amatir ini tidak hanya menjadi sebuah ajang kompetisi, tetapi juga menjadi titik awal bagi perkembangan lebih lanjut dari olahraga squash di Indonesia dan di seluruh dunia.
(*)
#Olahraga #Squash