Warga Cilegon 'Menaklukkan' Bukit 2 Km Pasca Air Diputus Caleg Gagal
Warga Kelurahan Suralaya, Cilegon, Berjalan 2 km untuk Mencari Sumber Air
D'On, Cilegon (Banten),- Dalam peristiwa yang menyedihkan, seorang calon anggota legislatif (caleg) di Cilegon dengan tega memutus pasokan air bersih ke rumah warga. Tindakan yang kejam ini membuat penduduk Cisurup, Desa Suralaya, harus melakukan perjalanan harian sejauh 2 kilometer dalam mencari sumber air.
Terletak di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, penduduk Desa Suralaya harus menempuh perjalanan melelahkan hanya untuk mendapatkan air bersih. Pasca pemutusan pasokan air oleh calon caleg yang tidak berhasil, mereka terpaksa harus mengambil air dari mata air di puncak bukit yang jauh, sekitar 2 kilometer.
"Air ini diputus pada tanggal 18 Februari 2024, hanya 4 hari setelah penghitungan suara. Sejak saat itu, keluarga saya dan yang lainnya harus menempuh perjalanan ke mata air, yang berjarak 2 kilometer," keluh Saibah, seorang warga Cisurup.
Situasi semakin memburuk saat musim kemarau tiba, memperparah kesulitan karena penduduk harus berpergian jauh untuk mendapatkan air. Bahkan saat musim hujan, mereka harus bersaing dengan yang lain untuk mendapatkan air dari sumber-sumber yang tersedia. "Desa kami terletak di dataran tinggi, sehingga sulit bagi kami untuk mendapatkan air bersih. Terutama saat musim kemarau, kami harus turun ke lembah, hampir 4 hingga 5 kilometer, dan seringkali merupakan perjuangan," ungkap Jumani, seorang warga lainnya.
Selain jarak yang harus ditempuh, penduduk di lereng bukit juga menghadapi kesulitan dalam melakukan pengeboran sumur bor untuk mencari sumber air. Teknologi khusus diperlukan, yang merupakan tantangan tersendiri bagi mereka. Situasi yang memprihatinkan ini mendapat perhatian luas, terutama karena Cilegon dikenal sebagai kota industri besar dengan beberapa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang beroperasi. Penduduk menduga bahwa aktivitas industri menjadi salah satu faktor kesulitan mereka dalam mendapatkan air bersih.
Penderitaan penduduk ini menarik perhatian banyak pihak, mendorong bantuan dari berbagai pihak. Walikota Helldy Agustian mengambil inisiatif untuk membantu dengan menyediakan pasokan air bersih dari perusahaan lokal.
"Rencananya, akan dipasang pompa air di dekat permukiman warga untuk memudahkan akses mereka terhadap air bersih," ungkapnya. Penduduk berharap bantuan ini dapat direalisasikan dengan cepat, mengingat kesulitan yang mereka hadapi dalam mendapatkan air sehari-hari.
Perjalanan berat penduduk Cilegon dalam mencari air bersih di tengah pengabaian politik dan tantangan industri. Ini mencerminkan esensi penderitaan mereka, menekankan urgensi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
(*)
#Peristiwa #CalegGagal #SumberAir