Abaikan Warning Biden, Israel Mulai "Genosida" Rafah di Bombardir
Pemandangan Kepulan Asap Pasca Serangan Israel di Rafah, Gaza (6/5/2024)
D'On, Rafah (Palestina),- Tentara Israel dilaporkan tetap membombardir wilayah Rafah, Gaza Selatan pada Kamis (9/5/2024). Bombardir itu sekaligus bentuk pengabaian Israel atas peringatan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden soal tidak akan mendukung Israel dalam hal memberikan senjata ofensif.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan, perundingan tidak langsung berakhir di Kairo. Sehingga, Israel tetap melanjutkan operasinya di Rafah dan bagian lain dari Jalur Gaza seperti yang telah direncanakan.
Mengutip laman Reuters, Israel telah menyampaikan kepada para mediator atas keberatannya mengenai proposal Hamas untuk kesepakatan pembebasan sandera. "Jika perlu, kami akan bertempur dengan kuku-kuku kami," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video, dikutip Jumat (10/5/2024).
Sementara, di Gaza, kelompok militan Palestina Hamas dan Jihad Islam menyatakan bahwa para pasukannya menembakkan roket anti-tank dan mortir ke arah tank-tank Israel yang berkerumun di pinggiran timur kota itu.
Warga dan petugas medis di Rafah mengatakan bahwa sebuah serangan Israel di dekat sebuah masjid menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai beberapa orang lainnya di daerah timur kota itu.
Rekaman video dari tempat kejadian tersebut menunjukkan menara masjid tergeletak di antara reruntuhan dan dua mayat yang terbungkus selimut. Serangan udara Israel juga menghantam dua rumah di daerah Sabra, Rafah, menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.
Di antara yang tewas adalah seorang komandan senior Brigade Al-Mujahidin dan keluarganya, serta keluarga pemimpin kelompok lainnya, kata petugas medis, kerabat, dan kelompok tersebut.
Di Amerika Serikat, Gedung Putih mengulangi harapannya agar Israel tidak melancarkan operasi penuh di Rafah. Pemerintah AS mengatakan bahwa mereka tidak yakin hal itu akan memajukan tujuan Israel untuk mengalahkan Hamas.
Kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas menyebut serangan Israel ke Gaza telah menewaskan hampir 35.000 warga Palestina dan melukai hampir 80.000 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Serangan tersebut dilancarkan sebagai tanggapan atas serangan lintas batas oleh militan Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 252 orang. Sebanyak 128 sandera masih berada di Gaza dan 36 orang telah dinyatakan tewas, menurut data terbaru Israel. "Saya tegaskan bahwa jika mereka masuk ke Rafah, Saya tidak akan memasok senjata," kata Biden pada hari Rabu lalu.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, militan Israel memiliki amunisi yang dibutuhkan untuk operasi di Rafah dan operasi-operasi lain yang direncanakan.
Pasukan bersenjata Israel telah menewaskan 50 orang bersenjata Palestina di Rafah timur dan menemukan beberapa terowongan, kata Hagari. Hamas tidak segera memberikan komentar.
Source: CNBC
#Genosida #Internasional #AgresiIsrael