Hati-hati, Ini 11 Macam Riya yang Mungkin Tidak Kita Sadari
Ilustrasi Perilaku Riya
Dirgantaraonline,- Riya, sebuah perilaku yang seringkali tidak disadari namun memiliki dampak yang serius dalam kehidupan spiritual seseorang. Secara umum, riya adalah melakukan sesuatu bukan untuk mencari keridhaan Allah, melainkan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Dalam Islam, riya dianggap sebagai salah satu bentuk syirik kecil yang harus dihindari. Berikut ini adalah 11 macam riya yang mungkin tidak kita sadari, lengkap dengan penjelasan yang mendalam.
1. Riya dalam Ibadah
Ini adalah jenis riya yang paling umum dan mudah dikenali. Seseorang melakukan ibadah seperti shalat, puasa, atau membaca Al-Quran bukan untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain bahwa ia adalah orang yang taat beragama. Misalnya, seseorang yang memanjangkan bacaan dalam shalatnya ketika ada orang lain yang melihatnya.
2. Riya dalam Bersedekah
Bersedekah seharusnya dilakukan dengan ikhlas demi mendapatkan pahala dari Allah. Namun, ketika seseorang bersedekah dengan tujuan agar dipuji sebagai dermawan atau dipandang sebagai orang yang murah hati, itu adalah bentuk riya. Sedekah yang dilakukan dengan riya ini seringkali disertai dengan publikasi besar-besaran atau pamer.
3. Riya dalam Ilmu
Seseorang yang mempelajari ilmu agama atau ilmu lainnya bukan untuk mengamalkan dan mengajarkan, melainkan untuk dipuji sebagai orang yang pintar atau alim, juga termasuk dalam riya. Misalnya, seseorang yang rajin menghadiri kajian agama hanya untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa dia berilmu.
4. Riya dalam Penampilan
Penampilan fisik yang Islami seperti mengenakan jilbab atau pakaian yang menutup aurat seharusnya didasari oleh niat untuk menjalankan perintah Allah. Namun, jika niatnya adalah untuk mendapatkan pujian atau dianggap sebagai orang yang shalih, maka itu termasuk riya. Bahkan dalam beberapa kasus, penampilan yang "terlalu mencolok" juga bisa menjadi bentuk riya.
5. Riya dalam Berbicara
Seseorang yang sering berbicara tentang kebaikan, memberikan nasihat, atau membahas hal-hal yang bernilai spiritual dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang bijak atau shalih, juga termasuk dalam riya. Niat yang murni seharusnya adalah untuk mengajak kepada kebaikan karena Allah, bukan untuk memperoleh status sosial.
6. Riya dalam Pergaulan
Ketika seseorang memilih teman atau lingkungan pergaulan bukan karena ingin menjalin silaturahmi yang baik, tetapi lebih kepada mendapatkan pengakuan sosial atau agar dianggap sebagai bagian dari kelompok tertentu, itu juga termasuk riya. Misalnya, bergabung dengan komunitas keagamaan hanya untuk mendapatkan pengakuan sebagai orang yang religius.
7. Riya dalam Menjalankan Sunnah
Menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW adalah hal yang baik. Namun, ketika seseorang melakukannya hanya untuk mendapatkan pujian atau untuk menunjukkan kelebihannya dibandingkan orang lain, itu termasuk riya. Contohnya, seseorang yang memanjangkan jenggot atau memendekkan celana dengan niat agar dianggap lebih shalih daripada yang lain.
8. Riya dalam Membantu Sesama
Menolong orang lain adalah perbuatan mulia. Tetapi jika niatnya adalah untuk mendapatkan pengakuan atau pujian sebagai orang yang peduli dan baik hati, maka itu adalah riya. Misalnya, seseorang yang membantu orang lain hanya ketika ada orang yang melihatnya atau ketika ada kesempatan untuk dipuji.
9. Riya dalam Kesederhanaan
Menunjukkan kesederhanaan dalam hidup bisa menjadi riya jika niatnya adalah untuk mendapatkan pujian sebagai orang yang zuhud atau tidak materialistis. Contohnya, berpura-pura hidup sederhana dan rendah hati di depan orang lain padahal dalam hatinya berharap mendapatkan pujian dan pengakuan.
10. Riya dalam Bertutur Kata
Berbicara dengan lembut dan sopan adalah ajaran yang baik dalam Islam. Namun, ketika seseorang melakukannya dengan niat untuk mendapatkan pujian sebagai orang yang berakhlak mulia, itu juga termasuk riya. Misalnya, berbicara dengan sopan hanya ketika ada orang lain yang mendengar, tetapi bersikap kasar saat tidak ada yang melihat.
11. Riya dalam Doa
Berdoa dengan khusyuk adalah tindakan yang baik. Tetapi jika seseorang melakukannya agar dilihat oleh orang lain sebagai orang yang sangat religius atau untuk mendapatkan pujian, itu adalah riya. Misalnya, seseorang yang sengaja berdoa dengan suara keras dan panjang di depan orang lain.
Menghindari riya memerlukan introspeksi dan keikhlasan yang mendalam dalam setiap perbuatan kita. Tujuan akhir dari segala amal adalah keridhaan Allah, bukan pujian atau pengakuan dari manusia. Dengan menyadari dan menghindari berbagai bentuk riya ini, kita dapat memperbaiki niat dan memperkuat hubungan spiritual kita dengan Allah SWT. Semoga artikel ini membantu kita semua untuk lebih waspada dan menjaga niat dalam setiap amal perbuatan kita.
(Rini)
#Religi #Riya #Islami