Hizbullah Ancam Israel dan Siprus: "Tak Ada Tempat Aman dari Serangan Drone dan Rudal
Pidato pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah disiarkan di televisi. (YouTube/ABC News)
D'On, Beirut,- Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengeluarkan peringatan keras pada Israel dan Siprus dalam pidato televisi yang disiarkan Rabu malam, menyatakan bahwa kelompok milisinya siap menyerang setiap titik di kedua negara tersebut jika terjadi konflik besar-besaran. Peringatan ini menambah ketegangan yang sudah meningkat di kawasan tersebut.
"Israel harus mengantisipasi kita di darat, laut, dan udara. Musuh tahu betul bahwa kita telah mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk, dan tidak ada tempat yang luput dari serangan roket kita," ujar Nasrallah. Ia menegaskan bahwa serangan Hizbullah dapat mencapai Israel dan Siprus, termasuk bandara dan pangkalan militer yang digunakan oleh Israel di Siprus.
Pernyataan Nasrallah datang di tengah meningkatnya serangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel. Serangan ini kian intens sejak serangan kelompok milisi Palestina Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang di Jalur Gaza dan eskalasi di sepanjang perbatasan Israel dengan Lebanon. Perselisihan ini mencapai puncaknya dalam beberapa minggu terakhir, menghidupkan kembali memori konflik besar terakhir antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006.
Pada hari Selasa, militer Israel menyatakan bahwa rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui dan divalidasi, menandakan kesiapan Israel untuk menghadapi ancaman dari Hizbullah. Selain itu, Menteri Luar Negeri Israel, Yisrael Katz, mengeluarkan peringatan bahwa jika terjadi perang total, Hizbullah akan menghadapi kehancuran yang signifikan.
Nasrallah juga mengkritik Siprus karena membuka bandaranya untuk digunakan oleh Israel. “Membuka bandara dan pangkalan di Siprus bagi musuh yang menargetkan Lebanon berarti pemerintah Siprus adalah bagian dari perang, dan kami memperlakukannya sebagai bagian dari perang,” ancam Nasrallah.
Siprus, anggota Uni Eropa yang memiliki hubungan baik dengan Israel dan Lebanon, terletak di lokasi strategis yang dekat dengan kedua negara. Posisi ini membuat Siprus menjadi titik penting dalam dinamika keamanan regional. Pernyataan Nasrallah meningkatkan kekhawatiran tentang potensi eskalasi konflik yang melibatkan lebih banyak aktor regional.
Ancaman Hizbullah ini memperdalam ketidakpastian di wilayah tersebut, memaksa Israel dan sekutunya untuk mempertimbangkan langkah-langkah defensif yang lebih ketat. Sementara itu, komunitas internasional mengamati dengan cemas perkembangan ini, mengingat potensi dampaknya terhadap stabilitas Timur Tengah secara keseluruhan.
(*)
#Hizbullah #Internasional